Mohon tunggu...
Bintang B. Sibarani
Bintang B. Sibarani Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Dosen salah satu PTS di Jakarta, konsentrasi pada Manajemen Keuangan dan Investasi, serta Perpajakan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Efek Disposisi: Memahami Perilaku Investor

1 April 2024   11:28 Diperbarui: 1 April 2024   11:28 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan investor untuk mengurangi efek disposisi:

  • Diversifikasi; dapat membantu mengurangi dampak efek disposisi dengan menyebarkan investasi di berbagai kelas aset dan sektor. Hal ini dapat membantu meminimalkan dampak kerugian tunggal dan mengurangi dampak keseluruhan dari efek disposisi.
  • Peninjauan Portofolio Secara Teratur; Meninjau portofolio investasi Anda secara teratur dapat membantu mengidentifikasi investasi yang berkinerja buruk dan mungkin terkena efek disposisi. Dengan menjual investasi ini dan mengalokasikan kembali dana ke peluang lain, investor dapat menghindari menahan investasi yang merugi terlalu lama.
  • Pengendalian Emosi; Investor juga dapat berupaya mengendalikan emosi mereka dalam berinvestasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan tujuan investasi yang jelas dan berpegang teguh pada tujuan tersebut, bahkan ketika pasar bergejolak. Hal ini juga dapat dilakukan dengan menghindari godaan untuk membuat keputusan investasi impulsif berdasarkan pergerakan pasar jangka pendek.
  • Pertimbangan Pajak; Pertimbangan pajak juga dapat berperan dalam efek disposisi. Investor mungkin lebih cenderung menahan investasi yang merugi jika mereka yakin bahwa menjualnya akan menimbulkan kewajiban pajak. Dengan memahami implikasi pajak dari penjualan investasi, investor dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang kapan harus menjual dan kapan harus menahan.

Contoh efek disposisi dalam berinvestasi:

1. Portofolio Investasi Tom: Tom adalah investor amatir yang memegang saham perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM). Seiring berjalannya waktu, harga saham TLKM naik tiga kali lipat nilainya dalam 4 bulan, sementara saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) anjlok hingga 80% nilainya saat Tom membelinya. Bersemangat untuk mendapatkan keuntungan dari TLKM, Tom menjual saham tersebut saat nilainya masih meningkat. Namun, dia tidak akan menjual saham UNVR, berharap saham tersebut akan terapresiasi dan memberinya keuntungan. Terakhir, ia mengalami kerugian sebesar 40% saat menjual saham UNVR.[3].

2. Pengaruh Sejawat: Sebuah studi tahun 2016 oleh Rawley Heimer menunjukkan bahwa jejaring sosial investasi menyebabkan peningkatan efek disposisi pada investor. Studi ini menemukan bahwa investor yang lebih aktif di platform media sosial lebih cenderung menjual investasi mereka yang menguntungkan dan mempertahankan investasi mereka yang merugi.

3. Kinerja Reksa Dana: Peneliti Vijay Singal dan Zhaojin Xu menemukan bahwa reksa dana yang menunjukkan efek disposisi, yang menjual pemenang lebih awal dan yang kalah terlambat, memiliki kinerja buruk pada dana yang tidak rawan disposisi sebesar 4-6% setiap tahunnya[4] .

Contoh-contoh ini menggambarkan bagaimana efek disposisi dapat menyebabkan keputusan investasi yang kurang optimal, profil risiko-imbalan yang tidak seimbang, dan hilangnya peluang untuk mendapatkan keuntungan atau kerugian. Untuk menghindari efek disposisi, investor dapat menetapkan rencana investasi yang jelas, mengembangkan toleransi risiko yang jelas, dan mempertimbangkan implikasi perpajakan ketika mengambil keputusan investasi [3].

Bagaimana Efek Disposisi Mempengaruhi Hasil Investasi

 Efek disposisi dapat mempengaruhi hasil investasi dalam beberapa cara:

1. Pengembalian yang lebih rendah: Dengan menahan posisi yang merugi terlalu lama dan menjual posisi yang menguntungkan terlalu cepat, investor mungkin gagal untuk sepenuhnya menyadari potensi keuntungan dari posisi mereka, sehingga menyebabkan pengembalian yang lebih rendah[2].

2. Diversifikasi berkurang: Efek disposisi dapat menyebabkan kegagalan dalam mendiversifikasi portofolio seseorang, karena investor mungkin mempertahankan posisi yang merugi dan gagal berinvestasi kembali pada posisi lain yang dapat memberikan keuntungan lebih besar[2].

3. Peningkatan risiko: Dengan gagal mendiversifikasi portofolionya dan menahan aset yang hilang, pedagang dapat meningkatkan risiko investasi mereka secara keseluruhan, terutama di pasar yang bergejolak di mana kerugian dapat terakumulasi dengan cepat[2].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun