Tak ada yang istimewa dari liputan teman saya. Semuanya berjalan seperti biasa. Wartawan yang hadir lumayan banyak dan melakukan wawancara dengan narasumber. Hingga teman saya diberitahu oleh temannya bahwa acara tersebut ada 'isinya' alias 'jelas'. Namun ya itu tadi yang mengkordinir kalangan power ranger.
Saya tidak mau menghakimi sikap teman saya yang masih mau mengharap amplop dalam bertugas. Cerita teman saya sedikit membuka mata saya, bahwa wartawan amplop bukan milik wartawan bodrek yang medianya kembang kempis dan tak jelas. Tapi juga banyak wartawan media besar meminta amplop. Praktek amplop mengamplop bukan hanya milik reporter yang dilapangan tetapi juga merambah hingga jabatan diatasnya seperti redaktur atau yang lainnya.
Tapi saya masih penasaran dan lanjut bertanya kepada teman saya, bukankah si power ranger itu juga datang melakukan liputan. Kalau hanya datang untuk sekedar numpang makan dan nongkrong, lalu darimana mereka mendapat bahan berita untuk diserahkan ke kantor?
"Serahkan saja pada detik.com, okezone, atau vivanews. Tinggal copy lalu paste."
Ah ada-ada saja...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H