"Eh, apa kau pikir aksi-reaksi yang terjadi pada atom-atom pada suatu area ... tidak akan merembet ke area-area di dekatnya ?", Parjo balik bertanya.
"Heh, iya, ya". "Eh, tetapi tunggu dulu, itu tidakmenjelaskan mengapa orang yang melihatnya kemudian ada yang bercakap-cakap si hantu itu". "Atau bahkan ... menyentuhnya", tambah Bara dengan cepat.
"Menyentuhnya, ... itu mungkin lebih tepat dikatakan sebagai merasakannya atau menginderanya". "Dimana itu bisa saja terjadi disebabkan karena tingginya tingkat kepadatan atom pada bagian yang disentuh oleh orang itu atau merasakan energi yang ada pada proses radiasi yang terjadi". "Sedangkan kalau mengenai yang bisa bercakap-cakap, entahlah kalau yang itu aku tiada dapat menerangkannya". "Namun aku sarankan orang yang bersangkutan segera pergi konsultasi", sambil nyengir si Parjo mengakhiri penjelasannya..
Bara memandang si Parjo, dengan raut muka orang yang setengah mangkel.
"Tetapi mengapa banyak pihak mengaitkannya dengan sesuatu yang hidup", tanya Bara dengan nada setengah tidak terima.
"Mmm..., mungkin itu tergantung bagaimana kau memaknai apa yang disebut dengan hidup itu sendiri", sahut Parjo sambil mendongak menatap langit. "BTW, hantu seperti apa yang kau lihat ?", tanyanya kemudian.
"Hmgh ..., sepertinya tadi aku melihat mantan atasanku", jawab yang ditanya.
"Mantan atasanmu ?" "Maksudmu, mantan atasan tempat kau mengabdi sebelumnya ?" "Di IDC* ?" tanya Parjo untuk memperjelas.
*IDC, Internasional Disaster Corps. Sebuah organisasi tingkat dunia yang menangani berbagai masalah kemanusiaan dan yang terkait dengannya ketika sebuah prahara terjadi. Beranggotakan banyak orang dari berbagai kawasan, dengan latar belakang beragam bidang ilmu dan keahlian Namun sedikit demi sedikit berkurang, diakibatkan banyak dari mereka yang turut menjadi korban, terutama pada masa Total Crisis berlangsung.
Perekrutan pada masa setelahnya, kurang berhasil dilakukan karena para sukarelawan yang ada cenderung bergiat dan memfokuskan diri pada kawasannya masing-masing untuk membenahi kerusakan yang terjadi akibat krisis itu. Hingga tak heran bila kemudian pada saat ini (210 ATC) banyak pihak mengatakan bahwa IDChanyalah tinggal nama semata.
"Heeh", sahut Bara pendek.