Atas hasil tersebut, banyak pundit yang mengatakan bahwa Real Madrid menjuarai liga champions karena faktor keberuntungan mereka sangat besar. Sang pelatih, Carlo Ancelotti menjadi bahan perbincangan sepanjang musim ini atas prestasi yang mereka raih. Banyak orang beranggapan bahwa karir Ancelotti di Madrid ditolong oleh Benzema, Modric dan Courtois,
 namun nyatanya semua hal tersebut dibungkam oleh prestasi Ancelotti. Pelatih dengan gelar Liga Champions terbanyak ini membuktikan bahwa bermain sepakbola bukan melulu bermain tiki-taka yang indah ataupun gegenpressing yang agresif. Don Carlo (sapaan Ancelotti) membuktikan bahwa tujuan bermain sepakbola adalah mencetak gol. Banyak orang yang kurang memperhatikan taktik Ancelotti pada laga ini, Ancelotti
 bermain menggunakan 4-3-3 yang berubah menjadi  5-3-2 ketika mereka diserang. dengan trio lini depan Vinicus, Benzema dan Valverde. Valverde yang sebenarnya adalah seorang gelandang energik ditaruh di sisi sayap kanan oleh Ancelotti guna meredam serangan Liverpool dari sayap kiri yang diisi oleh Luiz Diaz dan ditopang oleh Andy Robertson. Taktik tersebut sangat efektif dimana penampilan moncer Luiz Diaz musim iniÂ
tidak mampu berbuat banyak ketika menghadapi El Real. Trio lini tengah legendaris Madrid (Modric, Kroos, Casemiro) menjadi starting, sementara Casemiro ketika diserang akan bermain jauh lebih turun guna menjadi tembok pertama Madrid. Sementara sisi bertahan dihuni oleh Carvajal, Militao, Alaba, Mendy dan penjaga gawang Courtois yang mereka semua bermain sangat apik. Permainan Liverpool yang mengandalkanÂ
serangan dari sisi sayap berhasil beberapa kali dieksploitasi oleh Real. Duo bek sayap Liverpool yang aktif menyerang ternyata meninggalkan lubang yang diisi dengan baik oleh sayap real madrid ketika akan melakukan serangan balik. Kali ini taktik yang digunakan oleh Ancelotti sangat tepat, ruang terbuka yang ditinggalkan Robertson ketika ingin merebut bola dari Luka Modric membuat trio penyerangÂ
Real Madrid memiliki jumlah yang sama dengan bek Liverpool. Hal tersebut membuat Valverde berhasil memberi assist kepada Vinicius Jr tanpa adanya pengawalan karena Konate dan Trent Alexander Arnold terlalu fokus menjaga Benzema. Atas hasil ini, Ancelotti membuktikan kepada semua orang bahwa dia bukanlah pelatih yang miskin taktik, dia merupakan pelatih yang tahu kemampuan para pemainnya dan suksesÂ
menerapkan strategi yang relevan dengan Kemampuan para pemainnya. Atas hasil ini, Ancelotti sukses mencetak rekor sebagai pelatih pemilik gelar Liga Champions terbanyak dengan menyalip jumlah Zinedine Zidane.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H