Sementara sisi bertahan dihuni oleh Carvajal, Militao, Alaba, Mendy dan penjaga gawang Courtois yang mereka semua bermain sangat apik. Permainan Liverpool yang mengandalkan serangan dari sisi sayap berhasil beberapa kali dieksploitasi oleh Real.Â
Duo bek sayap Liverpool yang aktif menyerang ternyata meninggalkan lubang yang diisi dengan baik oleh sayap real madrid ketika akan melakukan serangan balik. Kali ini taktik yang digunakan oleh Ancelotti sangat tepat, ruang terbuka yang ditinggalkan Robertson ketika ingin merebut bola dari Luka Modric membuat trio penyerang Real Madrid memiliki jumlah yang sama dengan bek Liverpool.Â
Hal tersebut membuat Valverde berhasil memberi assist kepada Vinicius Jr tanpa adanya pengawalan karena Konate dan Trent Alexander Arnold terlalu fokus menjaga Benzema. Atas hasil ini, Ancelotti membuktikan kepada semua orang bahwa dia bukanlah pelatih yang miskin taktik, dia merupakan pelatih yang tahu kemampuan para pemainnya dan sukses menerapkan strategi yang relevan dengan Kemampuan para pemainnya.Â
Atas hasil ini, Ancelotti sukses mencetak rekor sebagai pelatih pemilik gelar Liga Champions terbanyak dengan menyalip jumlah Zinedine Zidane.
Pada hari Minggu (29/5/2022), Telah berlangsung pertandingan Final Liga Champions yang mempertemukan dua tim pengoleksi piala Champions terbanyak di negaranya masing-masing antara Real Madrid dan Liverpool di Stadion Parc Des Princes, Prancis.Â
Pada pertandingan ini, Real Madrid dianggap sebagai Underdog oleh sebagian besar pundit sepakbola bahkan beberapa dari mereka menganggap Liverpool dapat dengan mudah menaklukan Real Madrid dan menjadi kampiun Liga Champions 2022.
 Hal ini didasari atas permainan yang mereka berikan, banyak orang yang menilai bahwa Real Madrid beruntung dapat melangkah ke partai final setelah menyingkirkan para kandidat juara di fase sebelumnya dengan permainan yang mereka lakukan. Hal ini pun menimbulkan anggapan bahwa sang pelatih, Carlo Ancelotti merupakan seorang pelatih yang miskin taktik dan hanya bermain mengandalkan skill dari para pemainnya tidak dengan permainan secara kolektif sebagai tim.Â
Pertandingan seru ini dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor tipis 1-0. Gol dari Vinicius Jr menjadi satu-satunya bola yang berhasil melesat masuk ke gawang Allison. Namun, gelar pemain terbaik pada pertandingan ini didapatkan oleh kiper Real Madrid, Thibaut Courtois. Kiper Belgia tersebut berhasil mematahkan semua serangan brilian dari Moh.
Salah cs bertubi-tubi. Rasio serangan dari kedua tim pun tidak seimbang, secara statistik, Liverpool sangat unggul dalam laga kali ini.  Liverpool menguasa pertandingan dengan  54% pengusaan bola dan Real hanya 46%. Kemudian Liverpool berhasil melesakkan 24 tendangan dan 9 diantaranya shoots on target berbanding terbalik dengan Real Madrid yang Hanya melesakkan 4 tendangan dan hanya 2 yang shoots on target yang kemudian satu diantara berhasil menjadi gol.
Atas hasil tersebut, banyak pundit yang mengatakan bahwa Real Madrid menjuarai liga champions karena faktor keberuntungan mereka sangat besar.Â
Sang pelatih, Carlo Ancelotti menjadi bahan perbincangan sepanjang musim ini atas prestasi yang mereka raih. Banyak orang beranggapan bahwa karir Ancelotti di Madrid ditolong oleh Benzema, Modric dan Courtois, namun nyatanya semua hal tersebut dibungkam oleh prestasi Ancelotti. Pelatih dengan gelar Liga Champions terbanyak ini membuktikan bahwa bermain sepakbola bukan melulu bermain tiki-taka yang indah ataupun gegenpressing yang agresif.Â