Mohon tunggu...
Salsabina Diva Fitria
Salsabina Diva Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Teknik Arsitektur Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Meningkatkan Gizi dan Mutu Anak Melalui Kegiatan Pencegahan Stunting di Desa Ngadirejo Kecamatan Jabung

2 Februari 2024   18:55 Diperbarui: 2 Februari 2024   19:18 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menimbang balita/dokumentasi pribadi

Setelah itu, kami mengajak mereka untuk lomba menggambar menggunakan metode kreatif. Yang mana kami membagi lukisan-lukisan yang perlu mereka warnai sesuai dengan kelas masing-masing dengan standar kesusahannya sesuai dengan kelas atau usia mereka masing-masing. Dan bagi lukisan yang terfavorit akan mendapatkan hadiah, sebagai bentuk apresiasi dari kami.

Mulai dari mana anak bisa dicegah agar tidak mengalami stunting?

Sejatinya pencegahan stunting terhadap anak itu dimulai dari kandungan dan apa yang dikonsumsi oleh seorang calon ibu. Maka dari itu, pola makan yang teratur dan sehat dari seorang calon ibu akan mempengaruhi kondisi pada anak nantinya. Tidak hanya itu, perlu adanya pemenuhan gizi sejak hamil, memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, dampingi ASI eksklusif dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang sehat, Terus memantau tumbuh kembang anak dengan saksama, serta Selalu menjaga kebersihan lingkungan.3

Di desa ngadirejo, sebelumnya telah ada pengecekan terhadap Kesehatan bayi, yang mana dilakukan oleh pihak posyandu yang telah ada di desa ngadirejo sendiri. Kami selaku mahasiswa yang mengabdi di desa ngadirejo juga turut membantu dalam pengecekan kesehatan tersebut. Bertempat dibalai dukuh desa ngadirejo, pada hari tersebut bayi dan balita yang dibawa oleh sang ibu pertama-tama ditimbang untuk mengetahui berat badan mereka untuk mememudahkan pendataan dan mengetahui perkembangan anak dari yang sebelumnya hingga sekarang. Sebelumnya ibu-ibu beserta bayinya membawa seperti buku Kesehatan ibu dan anak, yang mana dari buku tersebut di isi dari pihak Kesehatan terkait kondisi anak sebelumnya hingga kondisi saat ini, sehingga nampak progress pertumbuhan anak itu sendiri apakah bertumbuh sehat atau memiliki perkembangan yang lambat. Kemudian setelah di timbang, bayi dan balita di ajak bermain yang mana disana telah disediakan mainan-mainan yang dapat meraka gunakan.

  

Mengisi buku kesehatan ibu dan anak/dokumentasi pribadi 
Mengisi buku kesehatan ibu dan anak/dokumentasi pribadi 

Menimbang balita/dokumentasi pribadi
Menimbang balita/dokumentasi pribadi

Di Polindes ngadirejo pada waktu yang berbeda, para bayi di berikan imunisasi polio atau vaksin polio tetes. Sebagaimana yang dilansir dari website halodoc, terdapat 2 jenis vaksin polio, yakni vaksin polio suntik dan vaksin polio tetes. Di desa ngadirejo sendiri menggunakan vaksin polio tetes karena lebih menargetkan pada bayi-bayi. Penggunaannya, Vaksin polio tetes diberikan sebanyak 4 kali sebelum bayi berusia 6 bulan, yakni saat lahir, serta bertahap pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Dan harganya cenderung lebih murah dibanding vaksin polio suntik, karena vaksin polio tetes sudah ada sejak lama dan diproduksi secara langsung di Indonesia. Serta rasanya manis sehingga lebih mudah diterima oleh anak-anak. Vaksin polio tetes sendiri mengandung virus hidup yang dilemahkan. Vaksin polio tetes langsung masuk ke saluran cerna untuk merangsang sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi melawan penyakit. Virus polio yang masuk langsung diikat dan dimatikan oleh sistem imun anak yang terbentuk setelah vaksinasi, sehingga virus tidak bisa berkembang biak dan menimbulkan gejala. Karena seperti yang kita tahu bahwa, polio merupakan penyakit yang dikarenakan oleh virus dan bersifat menular, dan menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan kesulitan dalam bernafas, kelumpuhan otot hingga kematian.4

Maka dari itu, kita yang memahami tentang bahayanya stunting perlu lebih waspada dan lebih memperhatikan kondisi lingkungan kita, serta lebih menjaga pola makan dan melaksanakan pola hidup sehat. Karena sehatnya keturunan-keturunan kita bergantung pada pola hidup kita sendiri, maka dari mulai dari sekarang kita cegah stunting agar mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat kedepannya.

Referensi:

1.         Stunting in a nutshell. Accessed February 1, 2024. https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell

2.         Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Accessed February 1, 2024. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2657/mengenal-lebih-jauh-tentang-stunting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun