Mohammad Hafizd -- Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
19:56, 01 Februari 2024
Â
Apa aitu Stunting?
Menurut World Health Organization (WHO), Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak-anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi badan terhadap usia mereka lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO.1
Stunting merupakan masalah yang serius untuk dihadapi, di Indonesia sendiri berdasarkan pada data Survey Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia diangka 21,6%. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4%. Meskipun menurun, jumlah prevalensi stunting Indonesia masih berada di atas standar minimal yang telah ditetapkan oleh WHO.2
Maka berdasarkan atas apa yang menjadi realita permasalahan stunting yang ada di Indonesia, kami para mahasiswa yang sedang melakukan pengabdian di desa ngadirejo berupaya untuk mencegah terjadinya stunting pada anak-anak ngadirejo. Usaha yang kami lakukan dengan menggelarkan kegiatan pencegahan terhadap stunting, yang menjadi sasaran kami ialah anak-anak yang duduk di bangku sekolah kelas 1 sampai dengan 3 Sekolah Dasar.
Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan yang pertama ialah dengan memberikan pengenalan kepada anak-anak tentang apa-apa saja makanan dan minuman yang sehat dan layak untuk dikonsumsi serta khasiatnya, dan juga memberikan pemaparan tentang makanan dan minuman apa saja yang kurang sehat untuk dikonsumsi dan apa saja dampak yang ditimbulkan dari mengonsumsi makanan dan minuman yang kurang sehat tersebut.
Tidak hanya itu, kami juga membagi-bagikan makanan dan minuman sehat kepada para peserta seperti roti sandwich dan susu untuk mereka konsumsi, sebagai contoh makanan dan minuman sehat yang kami paparkan sebelumnya.
Setelah itu, kami mengajak mereka untuk lomba menggambar menggunakan metode kreatif. Yang mana kami membagi lukisan-lukisan yang perlu mereka warnai sesuai dengan kelas masing-masing dengan standar kesusahannya sesuai dengan kelas atau usia mereka masing-masing. Dan bagi lukisan yang terfavorit akan mendapatkan hadiah, sebagai bentuk apresiasi dari kami.
Mulai dari mana anak bisa dicegah agar tidak mengalami stunting?
Sejatinya pencegahan stunting terhadap anak itu dimulai dari kandungan dan apa yang dikonsumsi oleh seorang calon ibu. Maka dari itu, pola makan yang teratur dan sehat dari seorang calon ibu akan mempengaruhi kondisi pada anak nantinya. Tidak hanya itu, perlu adanya pemenuhan gizi sejak hamil, memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, dampingi ASI eksklusif dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang sehat, Terus memantau tumbuh kembang anak dengan saksama, serta Selalu menjaga kebersihan lingkungan.3
Di desa ngadirejo, sebelumnya telah ada pengecekan terhadap Kesehatan bayi, yang mana dilakukan oleh pihak posyandu yang telah ada di desa ngadirejo sendiri. Kami selaku mahasiswa yang mengabdi di desa ngadirejo juga turut membantu dalam pengecekan kesehatan tersebut. Bertempat dibalai dukuh desa ngadirejo, pada hari tersebut bayi dan balita yang dibawa oleh sang ibu pertama-tama ditimbang untuk mengetahui berat badan mereka untuk mememudahkan pendataan dan mengetahui perkembangan anak dari yang sebelumnya hingga sekarang. Sebelumnya ibu-ibu beserta bayinya membawa seperti buku Kesehatan ibu dan anak, yang mana dari buku tersebut di isi dari pihak Kesehatan terkait kondisi anak sebelumnya hingga kondisi saat ini, sehingga nampak progress pertumbuhan anak itu sendiri apakah bertumbuh sehat atau memiliki perkembangan yang lambat. Kemudian setelah di timbang, bayi dan balita di ajak bermain yang mana disana telah disediakan mainan-mainan yang dapat meraka gunakan.
 Â
Di Polindes ngadirejo pada waktu yang berbeda, para bayi di berikan imunisasi polio atau vaksin polio tetes. Sebagaimana yang dilansir dari website halodoc, terdapat 2 jenis vaksin polio, yakni vaksin polio suntik dan vaksin polio tetes. Di desa ngadirejo sendiri menggunakan vaksin polio tetes karena lebih menargetkan pada bayi-bayi. Penggunaannya, Vaksin polio tetes diberikan sebanyak 4 kali sebelum bayi berusia 6 bulan, yakni saat lahir, serta bertahap pada usia 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan. Dan harganya cenderung lebih murah dibanding vaksin polio suntik, karena vaksin polio tetes sudah ada sejak lama dan diproduksi secara langsung di Indonesia. Serta rasanya manis sehingga lebih mudah diterima oleh anak-anak. Vaksin polio tetes sendiri mengandung virus hidup yang dilemahkan. Vaksin polio tetes langsung masuk ke saluran cerna untuk merangsang sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi melawan penyakit. Virus polio yang masuk langsung diikat dan dimatikan oleh sistem imun anak yang terbentuk setelah vaksinasi, sehingga virus tidak bisa berkembang biak dan menimbulkan gejala. Karena seperti yang kita tahu bahwa, polio merupakan penyakit yang dikarenakan oleh virus dan bersifat menular, dan menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan kesulitan dalam bernafas, kelumpuhan otot hingga kematian.4
Maka dari itu, kita yang memahami tentang bahayanya stunting perlu lebih waspada dan lebih memperhatikan kondisi lingkungan kita, serta lebih menjaga pola makan dan melaksanakan pola hidup sehat. Karena sehatnya keturunan-keturunan kita bergantung pada pola hidup kita sendiri, maka dari mulai dari sekarang kita cegah stunting agar mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat kedepannya.
Referensi:
1. Â Â Â Â Stunting in a nutshell. Accessed February 1, 2024. https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell
2. Â Â Â Â Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Accessed February 1, 2024. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2657/mengenal-lebih-jauh-tentang-stunting
3. Â Â Â Â Orang Tua Wajib Mengenal Apa Itu Stunting: Penyebab dan Cara Pencegahannya | Narasi TV. Accessed February 1, 2024. https://narasi.tv/read/narasi-daily/stunting-adalah
4. Â Â Â Â Halodoc R. Ini Perbedaan Vaksin Polio Tetes dan Vaksin Polio Suntik. halodoc. Accessed February 1, 2024. https://www.halodoc.com/artikel/ini-perbedaan-vaksin-polio-tetes-dan-vaksin-polio-suntik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H