Mohon tunggu...
Binadesa Bocek1
Binadesa Bocek1 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Media Massa KKN Bina Desa Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim Bina Desa Prodi Teknik Kimia UPN "Veteran" Jatim Membantu Kelompok Wanita Tani dan Perkumpulan Ibu PKK

12 Juni 2022   19:00 Diperbarui: 12 Juni 2022   19:19 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamur JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi). Dokpri

            Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur mengadakan Program Bina Desa (14/03/2022) di Desa Bocek - Karangploso - Malang. Salah satu Program Kerja dari kegiatan tersebut adalah mengolah limbah organik menjadi pupuk organik cair yang bisa dimanfaatkan oleh para Kelompok Wanita Tani maupun perkumpulan ibu PKK 

yang mempunyai lahan pertanian disana. Selama ini Desa Bocek memiliki potensi wilayah yang cukup besar untuk melakukan kegiatan pertanian, namun sayangnya masih banyak para petani yang memakai pupuk anorganik dari bahan kimia. 

Hal tersebut sangat disayangkan karena unsur hara dari tanah yang subur akan berkurang ketika penggunaan pupuk anorganik diberikan secara berlebihan. Oleh karena itu kelima mahasiswa peserta Program Bina Desa Bocek 1 

berinovasi untuk membuat pupuk organik cair dari bahan organik berupa air leri atau biasa disebut dengan air cucian beras (ACB). Air leri merupakan salah satu bahan organik yang dapat digunakan dalam budidaya pupuk. Air ini mudah diperoleh dan setiap hari dihasilkan di setiap rumah dan tidak termanfaatkan. 

Air cucian beras dapat difermentasi selama kurang lebih 2 -- 3 minggu untuk bisa menjadi pupuk organik cair JAKABA. Pupuk ini berbentuk seperti jamur coral karang dengan tekstur yang renyah dan berwarna kecokelatan pada bagian atas. Sementara itu, pada bagian bawahnya berwarna hijau dan bertekstur kenyal tetapi mudah patah.

Jamur JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi). Dokpri
Jamur JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi). Dokpri

           Adapun dalam pembuatan pupuk organik cair ini dari Tim Program Bina Desa Bocek 1 menjelaskan bahwa dalam proses fermentasi air leri ini harus berada di tempat yang tidak terpapar sinar cahaya matahari dan harus ditutup dengan menggunakan kain berpori agak jamurnya bisa mendapatkan oksigen. Kemudian dalam pembuatan pupuk organik cair ini bisa 

dalam berbagai variabel seperti dengan penambahan air rendaman kecambah, air rendaman sabut kelapa, air rendaman akar bambu, dan masih banyak yang lainnya. "Tidak hanya mengajarkan Kelompok Wanita Tani dan Perkumpulan Ibu PKK 

bagaimana cara mengolah limbah organik air leri menjadi pupuk organik cair JAKABA agar mengurangi pemakaian pupuk anorganik secara berlebihan". Kami juga memberikan modul dan video cara membuat pupuk organik cair JAKABA 

agar Kelompok Wanita Tani dan Perkumpulan Ibu PKK semakin mudah dalam membuat pupuk organik cair ini. Jadi bisa dikatakan juga kami ini membimbing mereka untuk dapat mengolah limbah organik agak tidak terbuang secara percuma dan mengurangi penggunaan 

bahan kimia yang berlebih sehingga dapat menekan biaya produksi karena pembuatan pupuk ini jauh lebih murah daripada membeli pupuk anorganik. 'Demikian dipaparkan Dendy Wahyu Raditya, Ketua Tim Bina Desa Bocek 1 yang merupakan mahasiswa jurusan Teknik Kimia angkatan 2019.

Adapun Siska, selaku ketua dari Kelompok Wanita Tani dan sekretaris Perkumpulan Ibu PKK menyampaikan kesannya, "Terimakasih untuk teman - teman  Tim Bina Desa dari  UPN "Veteran" Jawa timur yang telah bersedia berbaur bersama warga desa dan memberikan materi yang cukup berharga berupa pengolahan limbah organik air leri atau air cucian beras (ACB) 

menjadi pupuk organik cair JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi). Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami khususnya para petani di desa ini. Semoga program ini tidak berhenti sampai disini. Kami tunggu program-program selanjutnya. Semoga membawa keberkahan dan kebermanfaatan bagi semua," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun