kalau boleh,
aku ingin tersesat dalam kebingunganmu
menapaki jalan-jalan tak berujung yang disarati dengan abjad-abjad pertanyaanmu
aku tahu jalan itu absurd
karena  ia tak pernah terucapkan
kadang tertuliskan
namun ku selalu ragu
apakah itu untukku
ya,
lebih baik aku tersesat saja dalam kebingunganmu
seperti sore ini aku menapaki jalan-jalan kotamu
terus melangkah, terus melangkah, terus melangkah
hanya terkadang cemas terbersit dalam hatiku,
apakah kebingunganmu ini untukku,
ataukah orang lain yang akan menangkap basah diriku sedang menujukan kebingunganmu pada diriku
entahlah,
kuharap tak kutemukan batas akhir dari kebingunganmu
agar rasa ini tak menjadi simpul mati dalam hidupku
191011, 19:42pm
WISMA MM Colombo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H