Mohon tunggu...
Bimo Aria
Bimo Aria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freeman

Seorang pejalan yang menyukai musik, buku, seni, budaya, dan alam. Menulis untuk merawat nalar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melestarikan Literasi melalui Perpustakaan Jakarta Cikini

12 Juli 2024   15:39 Diperbarui: 12 Juli 2024   15:49 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area koleksi buku di Perpustakaan Jakarta Cikini. Foto oleh: Bimo Aria 

Banyaknya jumlah pengunjung biasanya membuat suasana suatu tempat menjadi riuh, tapi tidak dengan Perpustakaan Cikini. Suasana di Perpustakaan ini tetap kondusif, sehingga para pengunjung yang datang untuk membaca pun dapat tetap fokus pada bukunya. 

Bagi masyarakat Indonesia, terkhususnya warga Jakarta yang baru ingin melek literasi, dan tidak tahu harus pergi kemana untuk mencari bahan bacaan gratis, maka Perpustakaan Cikini dapat menjadi opsi yang tepat untuk dikunjungi. Asyiknya lagi, untuk memasuki Perpustakaan Cikini tidaklah di pungut biaya sepeser pun. Pengunjung hanya perlu melakukan registrasi, dan jika bingung, akan ada staf yang senantiasa membantu dengan ramah.

Tersedianya tempat membaca gratis dengan suasana nyaman dan koleksi buku yang lengkap seperti Perpustakaan Cikini ini merupakan salah satu solusi untuk melestarikan budaya membaca yang ada di Indonesia. Namun, apabila pengunjung masih malu-malu untuk membaca buku di tempat umum, maka Perpustakaan Cikini telah menyediakan layanan masyarakat berupa peminjaman buku. Pengunjung hanya perlu memenuhi syarat peminjaman yang telah ditentukan untuk bisa membawa buku yang dipinjam ke rumahnya masing-masing. 

Menurut Carlos selaku pustakawan yang sedang magang di Perpustakaan Cikini, mengatakan bahwa Perpustakaan Cikini telah menjalankan perannya sebagai wadah literasi. Menjadi ruang terbuka yang menawarkan kenyamanan bagi siapapun yang hendak datang, dan tidak hanya bagi pengunjung yang datang untuk membaca buku.

"Sebagai tempat umum yang ramai dikunjungi, Perpustakaan ini tentunya terbuka bagi siapapun, tidak cuma untuk membaca buku. Ada pula wisatawan yang datang hanya untuk sekedar foto-foto. Disini juga menawarkan area khusus anak, jadi disana mereka bisa bermain dengan fasilitas yang disediakan," terang Carlos.

Dengan adanya pelayanan anak tersebut, secara tidak langsung Perpustakaan Cikini telah memberikan ruang bagi anak-anak untuk lebih tertarik membaca buku yang berada di sekeliling mereka. Tentunya hal itu bisa berdampak terhadap minat literasi anak sejak dini, lanjut Carlos.

Demikian peran Perpustakaan Cikini dalam mewadahi para pegiat literasi dan masyarakat yang datang untuk berbagi kehangatan dengan ribuan buku yang ada, sekaligus menjadi ruang yang nyaman dalam melestarikan budaya literasi di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun