4.Politik : Membuat kebijakan yang melindungi tenaga kerja lokal dan mendorong usaha pemuda.
5.Antropologi : Memanfaatkan kearifan lokal Dieng untuk membuat daya tarik pariwisata berbasis budaya yang memberdayakan masyarakat lokal.
6.Psikologi : Membantu pemuda menjadi lebih percaya diri dan memiliki orientasi kerja yang jelas melalui pendidikan dan bimbingan karir
3.Kemiskinan
Kemiskinan sudah ada sejak lama, termasuk di Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam. Namun kemiskinan masih menjadi masalah besar, termasuk di wilayah Banjarnegara, menurut data Badan Pusat Statistik ( BPS). Meskipun Banjarnegara memiliki banyak potensi alam, seperti hasil pertanian, perkebunan, dan pariwisata, seperti Dataran Tinggi Dieng, lebih dari 14% penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Ada dua jenis kemiskinan di Banjarnegara: kemiskinan yang disebabkan oleh alam dan kemiskinan yang disebabkan oleh manusia. Terbatasnya teknologi dan kurang pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal menyebabkan kemiskinan alamiah. Penggunaan teknologi pertanian yang masih tradisional menghambat peningkatan produktivitas di daerah yang bergantung pada sektor agraris.
Sebaliknya, kemiskinan buatan adalah hasil dari ketidaksamaan dalam akses terhadap fasilitas sosial dan sumber daya ekonomi. Di Banjarnegara, banyak penduduk miskin yang tidak memiliki akses yang memadai terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur dasar, terutama jalan yang layak.
Hal ini diperburuk oleh fakta bahwa tidak ada lapangan kerja formal, sehingga banyak warga bergantung pada pekerjaan serabutan yang tidak stabil. Ini menunjukkan bahwa Banjarnegara memiliki potensi besar, tetapi masih ada hambatan struktural yang menghalangi sebagian orang keluar dari lingkaran kemiskinan. Untuk memperbaiki peluang kerja, diperlukan strategi yang menyeluruh yang mencakup pengembangan infrastruktur, peningkatan teknologi pertanian, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Ini adalah solusi untuk mengurangi kemiskinan dari berbagai disiplin ilmu sosial :
1.Ekonomi : Peningkatan teknologi pertanian, pengembangan UMKM lokal, dan peningkatan akses kredit mikro bagi petani dan pengusaha kecil.
2.Sosiologi : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui program gotong royong dan pelatihan berbasis komunitas untuk meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan.