Mohon tunggu...
Bimo Aji Dimas Danindro
Bimo Aji Dimas Danindro Mohon Tunggu... Penulis - Tulisan di Koran

Abdi Negara suka berkicau dan analisis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Permainan Taktis Pragmatis Van Gaal Bawa Belanda ke Perempatfinal

4 Desember 2022   04:09 Diperbarui: 4 Desember 2022   04:15 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tim Nasional Belanda menunjukkan definisi silent but deadly yang sebenarnya setelah berhasil mengangkangi USA dalam duel pertama babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022. Duel yang berlangsung di Khalifa International Stadium tersebut berakhir dengan keunggulan 3-1 untuk negri kincir angin melalui gol yang dilesakkan oleh masing-masing Memphis Depay, Daley Blind dan Denzel Dumfries. Nama terakhir tersebut terlibat dalam semua gol Belanda lewat 1 gol dan 2 assist yang membuatnya layak mendapatkan predikat Man of The Match. 

Sejak awal laga, rakyat Joe Biden tampil lebih proaktif lewat inisiasi serangan yang dimotori Christian Pulisic dan Sergino Dest. Sepanjangan laga United States Men's National Soccer Team (USMNT) menguasai 58 persen ball possesion dan melakukan 17 kali tembakan ke gawang dengan 6 diantaranya tepat sasaran. Namun serangkaian upaya tim paman sam hanya menghasilkan satu gol balasan yang dicetak Haji Wright pada menit 76. Gol dari pemain  Antalyaspor tersebut sejatinya sempat memberikan second wind bagi USA, namun gol Dumfries pada menit ke 81 melengkapi permainan luar biasanya sekaligus mengunci kemenangan londo atas amrik.

Kokohnya Benteng Amsterdam

Belanda sebaliknya tidak tampil dominan dengan hanya melakukan 42 persen penguasaan bola dan hanya melakukan 12 percobaan tembakan ke gawang. Jauh berbeda dari image filosofi totaalvoetbal yang sangat identik permainan mereka beberapa dekade kebelakang. Bahkan menurut saya pribadi, Belanda kali ini lebih pragmatis ketimbang era kepemimpinan Van Gaal sebelum-sebelumnya. Namun meskipun begitu onsoranje (Julukan tim nasional Belanda) sejatinya memegang kontrol pertandingan dengan cara membatasi area ancaman dari USA dan mendikte tempo dengan sangat elegan. Dalam hal ini peran Virgil Van Dijk (VVD) dan Frankie De Jong sangat krusial dalam mengkoordinir garis pertahanan Belanda untuk membatasi potensi ancaman dari USMNT. Ketenangan keduanya mampu memberikan rasa aman dan stabilitas bagi pertahanan tim kincir angin.

Peran VVD dalam menggalang pertahanan bersama Nathan Ake dan Jurrien Timber cukup kokoh untuk meminimalisir gempuran keponakan paman sam. Tercatat pada babak pertama hanya pulisic yang mampu menemukan celah dibelakang 3 bek belanda tersebut dan mengancam gawang negara asal VOC tersebut. Selebihnya hanya tendangan jarak jauh Dest yang membahayakan gawang Noppert pada 45 menit pertama.

 Selain itu, kita juga tidak bisa memandang remeh peran Andries Noppert yang berdiri dibawah mistar gawang Belanda. Kiper Heerenveen ini tercatat melakukan 5 penyelamatan selama 90 menit, termasuk hadangan krusial terhadap peluang emas Pulisic di menit ketiga yang bisa saja merubah cerita akhir laga. Penampilan kiper debutan ini memang menarik perhatian sepanjang 4 laga gelaran piala dunia, dirinya sudah mencatatkan 2 clean sheet. Hal tersebut membuat 20,9 persen user fantasy world cup 2022 mempercayakan satu slot skuadnya pada kiper berusia 28 tahun ini pada matchday 4.

Secara umum, pada pertandingan ini Belanda bertahan secara tim dengan secara aktif melibatkan pemain depannya untuk menekan ancaman yang dapat diberikan USA. Terlihat Depay dan Gakpo akan turun cukup dalam ketika garis pertahanan Belanda turun. Kemudian dengan seketika akan melancarkan serangan balik cepat terutama lewat kecepatan Gakpo untuk membuat pertahanan tim USA tidak sepenuhnya nyaman untuk membantu serangan.

Pada babak kedua, perubahan strategi yang dilakukan Gregg Berhalter (Pelatih USMNT) cukup merepotkan pertahanan negeri kincir angin. Khususnya dari sisi kiri yang dihuni Nathan Ake. Gol balasan cantik dari Haji Wright juga berasal dari sisi kiri Belanda lewat pergerakan pulisic yang disambut sontekan indah pak haji yang tidak mampu dihadang Noppert. Namun diluar momen tersebut, tidak ada lagi gol balasan dari USMNT ke gawang Noppert.

Silent but deadly

Belanda benar-benar menunjukkan efektivitas dan kedewasaan permainan yang mengaggumkan. Meskipun kalah secara penguasaan bola, namun anah asuh Van Gaal mampu mendikte permainan dan melakukan serangan pada saat yang tepat. Laksana ular yang secara perlahan-lahan mendekati mangsanya kemudian menerkam di tempat dan waktu yang tepat.

Gol pertama belanda tercipta lewat skema serangan balik ketika tiba-tiba belanda mempercepat aliran bola lewat passing ke Cody Gakpo yang selanjutnya mengirim umpan kunci pada pergerakan Dumfries. Permutasi posisi lini depan Belanda yang sangat cair membuat Dumfries dapat mengakses Depay didepan lini pertahanan Tim Paman Sam untuk membuka keunggulan. Pada gol ini terlihat dummy run dari Klassen yang bergerak maju mampu mengalihkan konsentrasi pertahanan USMNT dan meninggalkan Depay menerima assist didepan kotak penalti tanpa pengawalan.

Selanjutnya setelah gol tersebut, Belanda cenderung mendikte pertandingan dengan lebih banyak memperlambat tempo untuk menekan kecepatan yang dimiliki pada ponakan paman sam. Hingga kemudian gol kedua yang diawali bola yang didapatkan Klassen  di pertahanan Amerika dengan cukup bebas dan dapat memberikan umpan pada pergerakan Dumfries di sisi kanan. Dumfries dengan kecepatannya melakukan penetrasi yang diikuti umpan silang mendatar yang dapat menjangkau Blind yang menusuk masuk dari posisi wing back. Pada momen ini lagi-lagi para keponakan paman sam lalai terhadap pergerakan coming from behind yang dilakukan Daley Blind karena berfokus pada Depay dan Gakpo dan lini keduanya terlambat melakukan track back.

Sepanjang pertandingan, permaina Cody Gakpo juga patut diberikan apresiasi tersendiri. Apabila Belanda diumpakan seperti ular, Gakpo adalah taring paling tajam yang dimiliki tim ini sepanjang gelaran piala dunia. Torehan 3 gol sepanjang babak grup terbukti mampu membuat pertahanan USMNT berfokus padanya dan berkali-kali meninggalkan ruang bagi rekannya. Lewat kecepatannya juga berkali-kali memberikan tekanan pada pertahanan USMNT. Harga pemuda ini tentu saja akan meningkat drastis melihat penampilan gemilangnya di Qatar.

Terakhir, tentu saja apresisasi tinggi bagi harus diberikan pendukung Belanda kepada Denzel Dumfries atas penampilan gemilangnya. Bukan hanya atas torehan 1 gol dan 2 assistnya, melainkan juga aksi heroiknya dipertahanan, by line clearence dan penampilan tanpa lelahnya menyisir sisi kanan lapangan. Mungkin ini adalah penampilan terbaik Dumfries di Piala Dunia ataupun bahkan di musim ini, karena penampilan yang kurang meyakinkan di klub dan fase grup piala dunia.

Akan sangat menarik menantikan duel Belanda menghadapi Argentina yang akan tersaji pada perempat final. Belanda yang pada turnamen ini tampil cukup pragmatis ala Van Gaal akan menghadapi Tim Tango yang bermain cukup proaktif. Manakah kubu yang akan melenggang, Pragmatis atau Proaktif? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun