Mohon tunggu...
Theodorus Aryo Bimo
Theodorus Aryo Bimo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknologi Pangan Atma Jaya Yogyakarta

Saya Merupakan Mahasiswa S1 di Prodi Teknologi Pangan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Favoritisme Berujung Penyimpangan Orientasi Seksual Player Blue Archive sebagai Coping Mechanism Generasi Z

4 Mei 2024   13:14 Diperbarui: 7 Mei 2024   15:45 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakter Hina pada Game Blue Archive (Sumber : Game Blue Archive, Dokumentasi Pribadi)
Karakter Hina pada Game Blue Archive (Sumber : Game Blue Archive, Dokumentasi Pribadi)

Sisi Pandang Biologis

Mungkin kita mengetahui bahwa hormon sangat berpengaruh di dalam penentuan emosi atau yang kita sebut dengan perasaan, dimana bagian otak yang disebut dengan hipotalamus akan menghubungkan kelenjar pituitari akan mensekresikan hormon-hormon yang menimbulkan rasa senang yakni dopamin. Efek dari dopamin yang berlebih inilah yang bisa membuat seseorang menjadi ketagihan akan suatu hal, yakni berupa karakter di dalam game Blue Archive. Penggambaran karakter di dalam game blue Archive itu sendiri bisa dikatakan beberapa diantaranya memuat fan service yang bisa membuat orang merasa senang dan ketagihan ketika melihat hal tersebut, seperti pakaian yang ketat, ukuran badan yang proposional, pakaian yang terbuka dan sebagainya. Sekresi hormon jelas berperan penting atas kontrol diri seseorang, namun jika memang tidak bisa dikontrol, ketidakwajaran itulah yang akan muncul dan pada akhirnya menuju penyimpangan yang dalam kasus ini adalah penyimpangan orientasi seksual. Hilangnya kontrol diri seseorang atas dirinya sendiri pula yang menjadikan pemikiran seseorang menjadi bias akibat adanya pemahaman lain atas imajinasinya, yang di dalam konteks ini merupakan anak-anak dibawah umur.

Kontrol diri yang dilakukan seseorang sejatinya sering kali juga berlawanan dengan coping mechanism itu sendiri karena sumber hiburan yang mereka miliki menjadi berkurang dan terbatas, dan sering kali menjadi masalah, tentu pastinya orang-orang perlu untuk melatih kontrol diri nya, dengan cara misalnya touch some grass atau simpelnya main keluar rumah, agar mengerti kondisi luar rumah dan tidak terlalu terpaku pada game, berolahraga agar memiliki sistem hormonal yang baik dan menjaga kewarasan seseorang. Simpelnya permasalahan dari favoritisme yang muncul dari karakter di dalam game Blue Archive merupakan salah satu bentuk coping mechanism seseorang, namun hal ini sering kali menimbulkan masalah yakni berupa blurring effect yang berakibat pada lupanya orang akan dunianya dan terlalu membawa game ke dalam hidupnya. Orang-orang yang tidak bisa mengontrol dirinya akan rawan mengalami penyimpangan seksual tentunya, dan sangat mungkin untuk melakukan tindakan yang diluar batas jika itu tidak terkontrol, maka dari itu hal inilah yang perlu dicegah dan direnungi oleh orang-orang agar masalah ini bisa terhindar terutama Gen-Z yang memang menjadi pemain dari game ini. Blue Archive sebagai game yang bagus pun juga bisa menjadi sarana hiburan yang bisa dinikmati, tapi kembali lagi jangan coba-coba memasukan game ke dalam kehidupan nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun