Blue Archive (ブルーアーカイブ )
Fenomena favoritisme berujung penyimpangan orientasi seksual Player Blue Archive sebagai coping mechanism generasi z merupakan bentuk dari interaksi masyrakat terutama generasi z terhadap apa yang mereka mainkan. Blue Archive (ブルーアーカイブ ) adalah online game berbasis RPG atau role-playing game yang dikembangkan oleh NEXON GAMES dengan rating umur 16+ atau untuk 16 tahun keatas. Blue Archive dirilis pada tahun 2021 dan dirilis di perangkat lunak berbasis android dan IOS. Mekanisme dari game Blue Archive adalah turn-based yang memiliki alur cerita berupa kita sebagai karakter utama yang dipanggil dengan sensei yang menyelesaikan permasalahan di Kota Kivotos bersama dengan murid-murid dari sekolah lokal di Kota Kivotos. Karakter-karakter yang ada di dalam game Blue Archive adalah para remaja sebagai murid dari sekolah-sekolah yang dituliskan memiliki umur dari jarak 11 sampai 18, namun ada yang tidak diketahui. Blue Archive jika dilihat dari rating bisa dikatakan bagus dengan rating 4,4/5 di PlayStore, namun terdapat permasalahan tersendiri, dimana akibat dari orang-orang yang bermain game Blue Archive, terdapat suatu fenomena favoritisme para player terhadap karakter-karakter Blue Archive yang bisa dikatakan mayoritas masih dibawah umur.
Makna Favoritisme
Favoritisme merupakan suatu sikap yang menunjukan rasa suka, senang, kasih, dan sebagainya terhadap seseorang. Favoritisme terhadap karakter berarti suatu penunjukan rasa suka pada karakter tertentu. Favoritisme pada karakter sejatinya juga merupakan suatu hal yang wajar, namun hal ini menjadi sebuah masalah ketika terdapat penyimpangan terhadap hal itu. Pemain game, akan cenderung bermain game ketika mereka ingin melakukan relaksasi atas dunianya, ingin bermain game itu sendiri dan juga ada yang memang mencoba-coba saja. Game inilah yang sejatinya dijadikan coping mechanism atau cara mengatasi stress seseorang terhadap kondisinya. Pemain game Blue Archive pun juga memiliki pola yang sama dengan alasan para pemain game lainnya di dalam bermain game, namun terdapat kecenderungan terhadap faktor karakter yang bisa dikatakan lucu, imut, dan manis, serta bisa membawa seseorang menjadi lebih jauh dan berubah menjadi suatu penyimpangan akibat suatu sikap atas favoritisme yang berlebih terhadap karakter Blue Archive yang masih dibawah umur.
Gen-Z, Hiburan Masyarakat, Modern Beserta Dampak nya
Blue Archive yang menjadi sumber hiburan masyarakat modern terutama bagi para generasi Z yang secara aktif memainkan game tersebut itulah sebagai salah satu faktor adanya penyimpangan seksual terhadap anak dibawah umur, akibat coping mechanism itu sendiri. Hal ini bisa terjadi, karena adanya faktor psikologi yang bekerja dimana game bisa mempengaruhi alam bawah sadar seseorang, dimana game bisa mempengaruhi pikiran, perilaku dan emosi para remaja yang memainkannya, dan banyak remaja yang meniru adegan-adegan yang ada dalam video game dan dipraktekkannya dalam dunia nyata.
Salah satu kasus yang muncul dari permasalahan ini adalah ketika adanya seruan kekecewaan para pemain Blue Archive pada developer game itu sendiri dimana adanya protes karena versi global dari Blue Archive melakukan sensor yang lebih ketat ketimbang versi asli dari game Blue Archive ini. Jelas hal-hal yang disensor merupakan bagian-bagian yang cukup erotis, namun ketika ini dipermasalahkan artinya ada suatu hal yang salah terkait hal ini,terlebih lagi konteks game yang dibahas adalah game yang memang sering dijadikan candaan dengan disebut “game pedo”. Akibat memang banyak player dari game ini yang membawa karakter di dalam terlalu jauh.
Perspektif seseorang yang memainkan game yang di dalam konteks game Blue Archive adalah Blue Archive akan menjadi sebuah referensi bagi seseorang untuk bertindak secara nyata, dimana akibat seseorang yang menyukai tokoh di dalam permainan, namun orang tersebut tidak bisa membedakan mana yang realitas mana yang fantasi akibat adanya bias-nya pembatas akan hal tersebut. Kondisi seseorang yang tidak bisa membedakan antara realitas dan fiksi disebut dengan blurring effect, kondisi dimana seseorang tidak akan bisa membedakan realitasnya dan fenomena inilah yang rawan terjadi apabila dilihat ke pada game terkait, terlepas Blue Archive merupakan game yang memiliki review yang bagus. Hal inilah yang muncul apabila seseorang terlalu banyak bermain game, karena merasa bahwa dunianya itu akan sama dengan apa yang dia imajinasikan dari sumber permainan yang dimainkan akibat favoritisme yang berujung dengan rasa suka tersebut.
Kasus keinginan berlebih akan kesukaan terhadap karakter itulah yang menyebabkan seseorang sampai tidak bisa membedakan realita dan fantasi, terlebih lagi para Gen Z yang menjadi pemain dari game Blue Archive yang sangat mungkin jika sampai titik dimana menyukai anak dibawah umur yang ada di dalam game namun dibawa ke dalam dunia nyata. Orientasi seksual yang berorientasi pada anak kecil bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia, dan orientasi seksual pada anak di bawah umur atau yang disebut juga dengan pedofilia. Karakter anak-anak di dalam Blue Archive yang disukai secara ekstrim hingga memicu rasa suka secara seksual juga dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yakni seperti faktor hormonal yang berakibat pada rasa senang yang ditimbulkan
