Mohon tunggu...
Bima Willy Anto
Bima Willy Anto Mohon Tunggu... Lainnya - Syukurilah apa yang telah kau dapat selama ini

Penata Muda Tingkat I pada Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menghadapi Masa Libur Akhir Tahun 2020 pada Sektor Transportasi Darat di Masa Pandemi Covid-19

21 Desember 2020   10:08 Diperbarui: 21 Desember 2020   10:29 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang tidak semua rute mengalami kendala finansial demikian, namun mayoritas pengusaha mengeluhkan demikian. Pembatasan kapasitas penumpang (load faktor) pada bus yang berkisar 50-75% membuat pengusaha harus putar otak agar kegiatan usahanya dapat berjalan terus. Adapun beberapa "putar otak" yang dilakukan pengusaha untuk menyikapi dan melewati situasi pandemi ini secara optimis :

a. Penerapan protokol kesehatan

Perusahaan Otobus (PO) harus membentuk ketentuan alur pelayanan yang mengacu pada protokol kesehatan yang ditetapkan mulai dari menyiapkan kendaraan untuk beroperasi hingga kendaraan kembali setelah beroperasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya klaster baru pada transportasi umum yang dapat berakibat pada pencegahan atau pelarangan bepergian menggunakan transportasi umum.

b. Kesiapan awak angkutan umum dan armada nya

Awak angkutan umum menjadi garda terdepan dalam menerapkan protokol kesehatan selama dalam perjalanan. Artinya, mereka harus taat dan tegas dalam menjalankan ketentuan kesehatan karena menyangkut tentang kesehatan jiwa diri dan penumpang yang ada di dalamnya. Armada pun harus siap dengan menerapkan konsep jaga jarak dan alat kesehatan darurat selama beroperasi. 

Adapun ide inovatif yang diterapkan oleh Perusahaan Otobus (PO) adalah merubah konfigurasi kursi bus, dimana yang semula berkonfigurasi 2-2 dengan satu gang akses di tengah, diubah menjadi konfigurasi 1-1-1 dengan dua gang akses di tengah. konfigurasi ini paling tidak menerapkan konsep jaga jarak yang dapat menampung banyak penumpang dengan nyaman dan aman.

c. Reservasi tiket secara online

pemesanan barang dan jasa secara online saat ini menjadi format unggulan terlebih ditengah situasi pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk tidak kontak secara langsung satu sama lainnya. 

Hal ini perlu diterapkan oleh seluruh PO bus dalam pembelian maupun reservasi tiket, dimana masyarakat dengan mudah membeli tiket melalui smartphone dan bebas menentukan posisi duduk  yang diinginkan. Konsep ini selain memudahkan masyarakat untuk reservasi, juga dapat meningkatkan eksistensi dan brand PO bus secara luas melalui media sosial.

3. Masyarakat sebagai Pengguna

Masyarakat tentu membutuhkan sarana dalam mendukung mobilitas dan kegiatannya. Di tengah kondisi pandemi Covid-19, pembatasan kapasitas penumpang maupun himbauan untuk menghindari perjalanan ke luar daerah menjadi pertimbangan dalam melakukan perjalanan. 

Namun, di satu sisi, masih adanya jatah libur dan cuti bersama akhir tahun membuat masyarakat ingin sekali menghabiskan waktu ke tempat wisata atau berkumpul dengan keluarga. Dasarnya, tak lain tak bukan adalah rasa jenuh setelah sekian lama tidak keluar rumah, melaksanakan kerja dari rumah masing-masing (work from home) selama beberapa bulan. 

Pada situasi dimana harus melakukan perjalanan,  masyarakat tidak perlu takut atau khawatir dengan menggunakan transportasi umum selama memahami, mengerti dan menerapkan protokol kesehatan. Mulai pada diri sendiri, memastikan bahwa sebelum perjalanan dalam kondisi sehat, menggunakan masker, membawa hand sanitizer dan obat-obatan yang dibutuhkan. 

Setelah itu diusahakan untuk memesan tiket secara online untuk menghindari kontak langsung dan menerapkan jaga jarak selama dalam perjalanan. Bila ditemukan adanya pelanggaran atau tidak menerepkan protokol kesehatan pada transportasi umum dapat secara langsung mengutarakan pendapat dan/atau menyampaikan laporan resmi ke perusahaan terkait atau saluran resmi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah setempat

Akhir kata, semua unsur yang ada ini harus saling memahami, mengerti dan bekerja sama untuk bahu membahu bagaimana tidak meluasnya penyebaran kasus Covid-19, masyarakat dapat mobilitas dengan aman, nyaman dan sehat serta juga mempertahankan perekonomian pada sektor transportasi sehingga Bangsa Indonesia dapat tetap tangguh dalam menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi di masa depan.

Suka tidak suka, kita harus cepat dan tanggap dalam melaksanakan Adaptasi Kebiasaan Baru pada sektor Transportasi. Kolaborasi dan dukungan antar semua pihak yang terkait dibutuhkan untuk menciptakan transportasi yang sehat, aman dan nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun