Beberapa waktu lalu saya mengikuti kegiatan dari kampus kunjungan ke negeri merlion dalam rangka menambah pengetahuan di bidang perencanaan transportasi perkotaan.Â
Kegiatan utamanya adalah mengunjungi URA dan LTA. Banyak yg belum tahu pastinya. Berikut gambaran singkat hasil kunjungan yang saya peroleh.
URA singkatan dari Urban Redevelopment Authority mungkin kurang lebih semacam Bappenas di Indonesia. URA merancang bagaimana perencanaan perkotaan di Singapura. URA sendiri berada dibawah kedudukan Kementerian Pembangunan Nasional dan tidak bekerja sendiri.Â
Ada badan lain yg bersinergi membentuk konsep perencanaan tata guna lahan sesuai dengan fungsinya yakni Housing & Development Board (HBD) sebagai penyedia rumah tinggal bagi masyarakat dan National Parks Board (NParks) sebagai pengelola dan pengembangan taman. Rumah tinggal yang dibangun oleh pemerintah bersifat vertikal ke atas seperti apartemen mengingat keterbatasan lahan.
Namun semua sudah dilengkapi dengan akses transportasi yang saling terintegrasi. Harga rumah dengan ukuran 100 m2 bisa mencapai 1 juta Dollar Singapura atau 1 milyar rupiah. Fantastis untuk ukuran di Indonesia..!! Pembayaran dicicil dengan memotong gaji bulanan selama 20 hingga 30 tahun.Â
Di dalam gedung URA banyak sekali penjelasan perencanaan Singapura tahun demi tahun dalam bentuk layar interaktif dan informatif serta maket perencanaan. Bagaimana URA menciptakan suatu gedung galeri yang menggambarkan bagaimana perkembangan Singapura secara terarah, terkonsep dengan baik dan tepat guna. Ada beberapa tahapan pembangunan Singapura semenjak negara ini merdeka pada 9 Agustus 1956, yakni :
1. Era 60-an merupakan era dimana Singapura membangun kawasan permukiman dan penataan ulang perkotaan
2. Era 70-an, Singapura memulai membangun infrastruktut-infrastruktur penunjang pembangunan yang modern. Artinya sudah dari dulu Singapura memiliki arah pengembangan yang sudah jauh memikirkan bagaimana kondisi ke depannya.
3. Era 80-an, arah kebijakan fokus menyediakan lingkungan hidup yang berkualitas bagi warga negara dengan tetap melestarikan bangunan-bangunan bersejarah yang masih ada. Artinya lingkungan hidup tinggal dibuat nyaman dan aman untuk ditempati baik berupa bangunan baru maupun bangunan-bangunan bersejarah yang ada tanpa menghilangan nilai sejarah atau histori yang bermakna.
4. Era 90-an,Singapura menyediakan lebih banyak pilihan tempat tinggal untuk warga sesuai dengan harga dan lokasi perumahan. Selain itu, Singapura menjadikan negara tersebut sebagai salah satu pusat bisnis dunia dengan segala fasilitas yang menunjang dan letak yang stategis menjadikan banyaknya lapangan pekerjaan bagi warganya dan pencari pekerja di seluruh dunia. Tak heran, banyak perusahaan-perusahaan kelas dunia membuka kantor perwakilannya karena prospek perekonomian Singapura Kedepannya.Â
5. Era 2000-an, dengan kemajuan pembangunan yang telah dilakukan sebelumnya, menjadikan Singapura sebagai kota yang hebat dan baik untuk tinggal, bekerja dan rekreasi (hiburan) di dalamnya. Tak salah memang dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisatawan dunia.
Di dalam LTA sendiri terdapat dua akademi, yaitu LTA Academy dan Rail Academy. Orang asing dapat kuliah dan belajar di akademi tersebut, namun harus melalu tahap seleksi dengan syarat skor TOEFL anda harus 550. saya sendiri belum sanggup hehehehe
Dalam perencanaan konsep transportasi darat, LTA tidak bisa bergerak sendiri melainkan harus berkoordinasi dan bersinergi agar perencanaan transportasi sesuai dengan arah pengembangan dan pembangunan. Perencanaan transportasi harus melibatkan Kementerian Transportasi, Kementerian Pembangunan Nasional dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.Â
Saya sendiri merasa sangat nyaman dan senang selama 3 hari berada di Singapura. Kita perlu mengambil hal-hal positif yang sekiranya relevan dengan kondisi dan memungkinkan untuk diaplikasikan di negara kita.
Semoga tulisan ini dapat menambah khasanah pengetahuan kita terhadap negara luar. dan ada seseorang yang mengelurkan pernyataan bahwa :
Kita tidak boleh meniru menjadi negara Singapura, karena itu plagiat. Tetapi, bercita-citalah menjadi negara maju seperti Singapura!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H