Mohon tunggu...
Bima Willy Anto
Bima Willy Anto Mohon Tunggu... Lainnya - Syukurilah apa yang telah kau dapat selama ini

Penata Muda Tingkat I pada Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Apa Itu URA dan LTA?

4 Mei 2018   20:12 Diperbarui: 4 Mei 2018   20:38 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
URA City Gallery Singapura. Dok : Pribadi

Beberapa waktu lalu saya mengikuti kegiatan dari kampus kunjungan ke negeri merlion dalam rangka menambah pengetahuan di bidang perencanaan transportasi perkotaan. 

Kegiatan utamanya adalah mengunjungi URA dan LTA. Banyak yg belum tahu pastinya. Berikut gambaran singkat hasil kunjungan yang saya peroleh.

URA singkatan dari Urban Redevelopment Authority mungkin kurang lebih semacam Bappenas di Indonesia. URA merancang bagaimana perencanaan perkotaan di Singapura. URA sendiri berada dibawah kedudukan Kementerian Pembangunan Nasional dan tidak bekerja sendiri. 

Ada badan lain yg bersinergi membentuk konsep perencanaan tata guna lahan sesuai dengan fungsinya yakni Housing & Development Board (HBD) sebagai penyedia rumah tinggal bagi masyarakat dan National Parks Board (NParks) sebagai pengelola dan pengembangan taman. Rumah tinggal yang dibangun oleh pemerintah bersifat vertikal ke atas seperti apartemen mengingat keterbatasan lahan.

Namun semua sudah dilengkapi dengan akses transportasi yang saling terintegrasi. Harga rumah dengan ukuran 100 m2 bisa mencapai 1 juta Dollar Singapura atau 1 milyar rupiah. Fantastis untuk ukuran di Indonesia..!! Pembayaran dicicil dengan memotong gaji bulanan selama 20 hingga 30 tahun. 

Di dalam gedung URA banyak sekali penjelasan perencanaan Singapura tahun demi tahun dalam bentuk layar interaktif dan informatif serta maket perencanaan. Bagaimana URA menciptakan suatu gedung galeri yang menggambarkan bagaimana perkembangan Singapura secara terarah, terkonsep dengan baik dan tepat guna. Ada beberapa tahapan pembangunan Singapura semenjak negara ini merdeka pada 9 Agustus 1956, yakni :

1. Era 60-an merupakan era dimana Singapura membangun kawasan permukiman dan penataan ulang perkotaan

2. Era 70-an, Singapura memulai membangun infrastruktut-infrastruktur penunjang pembangunan yang modern. Artinya sudah dari dulu Singapura memiliki arah pengembangan yang sudah jauh memikirkan bagaimana kondisi ke depannya.

3. Era 80-an, arah kebijakan fokus menyediakan lingkungan hidup yang berkualitas bagi warga negara dengan tetap melestarikan bangunan-bangunan bersejarah yang masih ada. Artinya lingkungan hidup tinggal dibuat nyaman dan aman untuk ditempati baik berupa bangunan baru maupun bangunan-bangunan bersejarah yang ada tanpa menghilangan nilai sejarah atau histori yang bermakna.

4. Era 90-an,Singapura menyediakan lebih banyak pilihan tempat tinggal untuk warga sesuai dengan harga dan lokasi perumahan. Selain itu, Singapura menjadikan negara tersebut sebagai salah satu pusat bisnis dunia dengan segala fasilitas yang menunjang dan letak yang stategis menjadikan banyaknya lapangan pekerjaan bagi warganya dan pencari pekerja di seluruh dunia. Tak heran, banyak perusahaan-perusahaan kelas dunia membuka kantor perwakilannya karena prospek perekonomian Singapura Kedepannya. 

5. Era 2000-an, dengan kemajuan pembangunan yang telah dilakukan sebelumnya, menjadikan Singapura sebagai kota yang hebat dan baik untuk tinggal, bekerja dan rekreasi (hiburan) di dalamnya. Tak salah memang dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisatawan dunia.

Dok : Pribadi
Dok : Pribadi
Singapura menerapkan strategi jangkan panjang dan komprehensif perencanaan pembangunan yang setiap 10 tahun sekali di evaluasi dan pembaharuan yang dilakukan dengan melakukan konsultasi untuk menentukan pilihan bersama yang kemudian perencanaan tersebut benar-benar direalisasikan. Selain itu, maket perencanaan yang ada di dalam galeri sangat-sangat detail dan sesuai dengan kondisi nyata ditambah dengan penjelasan-penjelasan berupa ;ayar interaktif yang sangat informatif dan menarik untuk dilihat.

Maket Perencanaan di URA Gallery. Dok : Pribadi
Maket Perencanaan di URA Gallery. Dok : Pribadi
Setelah berkeliling di URA, saya melanjutkan kunjungan ke Land Transport Authority (LTA) di kawasan Bedok. LTA sendiri merupakan otoritas yang mengurusi masalah transportasi darat dibawah Kementerian Transportasi Singapura. Kunjungan ini hanya berupa sharing discussion dengan pihak LTA terkait perencanaan dan konsep tranportasi di Singapura yang saling terintegrasi.

Di dalam LTA sendiri terdapat dua akademi, yaitu LTA Academy dan Rail Academy. Orang asing dapat kuliah dan belajar di akademi tersebut, namun harus melalu tahap seleksi dengan syarat skor TOEFL anda harus 550. saya sendiri belum sanggup hehehehe

Kondisi Land Transport Authority (LTA). Dok : Pribadi
Kondisi Land Transport Authority (LTA). Dok : Pribadi
LTA sendiri memiliki fungsi sebagai pembuat kebijakan, perencanaan integrasi transportasi dengan tata guna lahan, perencanaan jaringan rute bus kota, konsep penanganan infrastruktur bagi kendaraan dan pejalan kaki, penegakan hukum dan manajemen rekayasa lalu lintas. Visi LTA adalah sistem transportasi darat yang terpusat pada masyarakat dengan misi penghubung antara orang dan lokasi tujuan dengan meningkatkan pengalaman dalam perjalanan.

Dalam perencanaan konsep transportasi darat, LTA tidak bisa bergerak sendiri melainkan harus berkoordinasi dan bersinergi agar perencanaan transportasi sesuai dengan arah pengembangan dan pembangunan. Perencanaan transportasi harus melibatkan Kementerian Transportasi, Kementerian Pembangunan Nasional dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura. 

Terminal Bus Shenton Way. Dok : Pribadi
Terminal Bus Shenton Way. Dok : Pribadi
Target ke depan LTA adalah menyediakan sarana penghubung yang nyaman bagi penghuni perumahan untuk mengakses halte bus maupun stasiun MRT terdekat, meningkatkan daya tampung transportasi berbasis rel dengan penambahan kereta dan menurukan waktu tunggu, membatasi pertumbuhan kendaraan bahkan tahun ini terealisasi hingga 0% yang artinya apabila pemilik kendaraan lama ingin membeli mobil baru harus terlebih dahulu mengantongi surat izin kepemilikan kendaraan baru dari pemerintah dengan cara menghancurkan mobil lamanya yang tentu akan dihargai oleh pemerintah. selain itu, meningkatkan pelayanan transportasi publik baik sarana dan prasarana serta waktu tunggu bus dan infrastruktur baik bagi pejalan kaki maupun sepeda agar tidak terfokus dengan menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari.

Mobilitas Warga di Kawasan Orchad Road. Dok : Pribadi
Mobilitas Warga di Kawasan Orchad Road. Dok : Pribadi
Tak terasa seharian sudah mengunjungi dua otoritas yang sangat berperan dalam perkembangan Singapura. Tentu tak lupa mencoba memakai transportasi umum di Singapura. Saya sangat takjub dengan kedisiplinan dan ketaatan warganya dalam memakai transportasi umum, jauh berbeda dengan yang ada di Bekasi heheehe.....tetapi tidak boleh membandingkan mengingat jumlah penduduk dan kondisi infrastruktur yang berbeda.

Saya sendiri merasa sangat nyaman dan senang selama 3 hari berada di Singapura. Kita perlu mengambil hal-hal positif yang sekiranya relevan dengan kondisi dan memungkinkan untuk diaplikasikan di negara kita.

Semoga tulisan ini dapat menambah khasanah pengetahuan kita terhadap negara luar. dan ada seseorang yang mengelurkan pernyataan bahwa :

Kita tidak boleh meniru menjadi negara Singapura, karena itu plagiat. Tetapi, bercita-citalah menjadi negara maju seperti Singapura!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun