Mohon tunggu...
M.F.A. Bima Sakti
M.F.A. Bima Sakti Mohon Tunggu... Penulis - Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Terus tumbuh dan berkembang 1% setiap hari secara konsisten.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merayakan Kemerdekaan dan Memaknai Merdeka Belajar dalam Pembangunan Pendidikan Nasional

17 Agustus 2023   06:38 Diperbarui: 17 Agustus 2023   06:43 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semangat Merdeka Belajar dalam Pembangunan Nasional

Kemerdekaan dalam konteks pendidikan melampaui sekadar akses fisik ke ruang kelas. Tantangan dunia yang semakin kompleks membutuhkan revolusi dalam pendekatan pembelajaran. Pendidikan nasional harus dapat menghasilkan individu yang memiliki keterampilan abad ke-21, seperti pemikiran kritis, kreativitas, literasi digital, dan kemampuan beradaptasi. Dengan teknologi sebagai sekutu, pendidikan dapat merambah ruang-ruang baru untuk eksplorasi dan pembelajaran.

Perayaan 78 tahun kemerdekaan adalah panggilan untuk lebih mengintegrasikan nilai-nilai kemerdekaan dalam pembangunan pendidikan. Pendidikan nasional harus mampu mengajarkan bukan hanya materi akademik, tetapi juga moralitas, etika, dan semangat kebangsaan. Pembentukan karakter yang kuat dan cinta tanah air adalah investasi jangka panjang yang akan membentuk watak generasi muda yang peduli dan proaktif.

Pendidikan adalah inti dari perkembangan suatu bangsa. Dalam era modern yang ditandai oleh perubahan teknologi dan kompleksitas global, semangat merdeka belajar telah muncul sebagai paradigma baru dalam pembangunan pendidikan nasional. Konsep ini menempatkan individu sebagai agen utama dalam proses pembelajaran, membuka pintu bagi eksplorasi, kreativitas, dan pengembangan diri yang tak terbatas. Semangat merdeka belajar bukan hanya tentang meraih ilmu, tetapi juga membentuk karakter, keterampilan, dan tanggung jawab sebagai warga negara yang berkontribusi.

Refleksi pada tahun kemerdekaan yang ke-78 mengingatkan kita bahwa tanggung jawab untuk membangun bangsa tidak pernah berakhir. Pembangunan pendidikan nasional harus terus berkolaborasi dengan berbagai sektor untuk merumuskan kebijakan yang menghasilkan dampak positif. Dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, dan keterlibatan masyarakat, kita dapat membentuk sistem pendidikan yang mampu memenuhi tantangan dan peluang masa depan.

Semangat merdeka belajar juga memberikan ruang bagi inovasi dalam pendidikan. Penggunaan teknologi, seperti platform pembelajaran online, simulasi, dan konten multimedia, memberikan cara baru untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Guru dan siswa dapat menjelajahi berbagai alat dan metode yang mendukung pembelajaran yang lebih personal dan beragam.

Inovasi juga dapat melibatkan pendekatan yang tidak konvensional, seperti pembelajaran berbasis proyek, pengalaman lapangan, dan kerja sama dengan komunitas lokal atau industri. Semangat merdeka belajar mendorong kreativitas dalam merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tantangan dunia nyata.

Semangat merdeka belajar menggeser paradigma bahwa pendidikan hanya terjadi di ruang kelas dan pada usia muda. Pendidikan seumur hidup menjadi esensi dalam konteks ini. Setiap individu, tanpa memandang usia, memiliki kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan diri sepanjang hayat. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan akses ke peluang pembelajaran online dan sumber daya global yang tidak terbatas.

*) Penulis adalah Staf Kemitraan dan Komunikasi Publik Direktorat PPG Ditjen GTK Kemendikbudristek

Referensi : 

Ainia, Khoirul Dela. 2020. Merdeka Belajar dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya bagi Pengembangan Pendidikan Karakter. Jurnal Filsafat Indonesia :  Universitas Gajah Mada, Vol 3 No 3 Tahun 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun