Mohon tunggu...
Bimario Eka B
Bimario Eka B Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Saya Suka Menulis

Saya Suka Menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kondisi Ekosistem Pesisir Teluk Jakarta

15 Maret 2020   22:37 Diperbarui: 15 Maret 2020   23:55 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber : Puspasari, 2017
Sumber : Puspasari, 2017
Berdasarkan Tabel kondisi di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas air Teluk Jakarta, pada 2014 sudah melampaui nilai baku mutu air laut untuk kehidupan biota laut  menurut Permen Lingkungan Hidup No 51/2004 khususnya pada faktor salinitas dan semakin turun pada tahun 2016.

Kemudian pada faktor kecerahan sendiri pada tahun 2014 masih berada pada ambang batas kemudian mengalami peningkatan kekeruhan serta hilangnya hutan mangrove akibat reklamasi sehingga hal tersebut menurunkan peran ekologis Teluk Jakarta yakni sebagai daerah pemijahan dan daerah asuhan berbagai jenis biota perairan seperti ikan, udang dan lainnya, Hal ini akan berakibat buruk pada keberlangsungan ekonomi masyarakat pesisir Teluk Jakarta yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

Tabel 2 Perbandingan Laju Tangkap Ikan Tahun 2014 dan 2016

Sumber : Puspasari, 2017
Sumber : Puspasari, 2017
Berdasarkan data diatas bahwa terjadi penurunan tangkapan ikan karena berkurangnya daerah yang sebelumnya menjadi daerah pemijahan ikan berubah menjadi kawasan budidaya maka hal ini mengindikasikan bahwa terdapat penurunan populasi ikan pada daerah ekosistem tersebut dan juga ekonomi masyarakat pesisir.

Dalam hal ini keputusan pemerintah dalam melakukan reklamasi dinilai tidak efisien karena dasar dari pembuatan pulau reklamasi dari awal adalah economic-oriented bukan environtment-oriented sehingga terjadi dampak negatif terhadap lingkungan yang mana juga memengaruhi sosial-ekonomi masyarakat Teluk Jakarta. Tepat pada tahun 2018 yakni gubernur DKI Jakarta telah mencabut 13 izin proyek dan terdapat 3 pulau reklamasi yang akan dimanfaatkan sebagai pantai.

Terdapat beberapa saran dari penulis terkait isu lingkungan pada Teluk Jakarta khususnya pada ekosistem pesisir untuk tercapainya keseimbangan dan kelestarian, dimana diperlukan kajian khusus sebelum dan sesudah pembangunan yang berkaitan dengan pesisir, dikarenakan ekosistem pesisir merupakan ekosistem yang cukup komleks karena memiliki baku muku lingkungan hidup untuk biota laut dapat hidup.

Kemudian ketika terjadi kerusakan lingkungan pada ekosistem pesisir akan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengembaliannya terutama ekosistem terumbu karang.

Dalam hal ini ekosistem pada Teluk Jakarta memiliki kompleksitas masalah lingkungan yang sudah sangat banyak dan memiliki peluang kecil untuk revitalisasi. Karena hal tersebut akan membutuhkan effort dan biaya yang besar. Oleh karena itu dalam memanfaatkan pesisir dibutuhkan pertimbangan dan kajian yang benar-benar baik untuk meminimalisir dampak serta kerugian yang akan didapatkan di masa mendatang.

Kemudian tidak hanya itu peran serta masyarakat juga diperlukan untuk menjaga ekosistem pesisir. Pemerintah sudah semestinya berperan aktif dalam pemenuhan sarana dan prasarana masyarakat pesisir Teluk Jakarta untuk pemenuhan kesejahteraan masyarakat agar tidak ada lagi hal-hal menyimpang yang dapat merusak ekosistem pesisir.

Referensi

Dahuri, M., J.Rais., S.P. Ginting., dan M.J. Sitepu. 2004. Pengelolaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun