Mohon tunggu...
Bima Maarschal
Bima Maarschal Mohon Tunggu... Penulis

Informatika dan Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Ketegangan (Strain Theory) oleh Robert Agnew dalam Ilmu Kriminologi

5 Desember 2024   08:10 Diperbarui: 5 Desember 2024   08:46 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Truth concept composition on detective desk (Sumber : Freepik)

Mengapa seseorang melakukan kejahatan/kriminal? Hal ini dapat di jawab berdasarkan teori yang di gagaskan oleh Rober Agnew seorang pakar kriminolog dari Amerika Serikat

Emory Profile Robert Agnew (Sumber : Emory University)
Emory Profile Robert Agnew (Sumber : Emory University)


Teori Ketegangan atau yang di sebut dengan Strain Theory oleh Robert Agnew adalah salah satu teori penting dalam kriminologi yang menjelaskan mengapa seseorang melakukan tindakan kriminal. 

Teori ini merupakan pengembangan dari gagasan awal yang diperkenalkan oleh Robert K. Merton, dalam hal tersebut Robert Agnew memperluasnya dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan mencakup berbagai jenis tekanan atau ketegangan (strain) yang dapat dialami seseorang. Agnew pertama kali memperkenalkan teorinya dalam karyanya pada tahun 1992, yang disebut General Strain Theory (GST).

Konsep Utama Teori Ketegangan Agnew


Agnew menjelaskan bahwa kejahatan sering kali disebabkan oleh tekanan emosional yang muncul karena ketegangan tertentu dalam hidup seseorang. Ketegangan ini tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga mencakup pengalaman buruk, rasa kehilangan, atau penghambatan untuk mencapai tujuan. Ada tiga jenis utama ketegangan menurut Agnew:

1. Kegagalan dalam Mencapai Tujuan yang Diinginkan 
Ini adalah jenis ketegangan yang mirip dengan gagasan Merton. Contohnya adalah ketika seseorang ingin sukses secara finansial tetapi tidak memiliki sumber daya untuk mencapainya. Ketegangan ini muncul karena ada jarak antara apa yang diinginkan dan apa yang mampu dicapai.

2. Kehilangan atau Kehancuran Hubungan Positif
Ketegangan jenis ini terjadi saat seseorang kehilangan sesuatu yang bernilai bagi mereka. Contohnya termasuk putus hubungan, kehilangan anggota keluarga, atau kehilangan pekerjaan. Kehilangan ini bisa menyebabkan rasa marah, depresi, atau keputusasaan yang memicu perilaku kriminal.

3. Adanya Stimulus Negatif dalam Hidup
Ini mencakup pengalaman buruk seperti perundungan (bullying), kekerasan dalam rumah tangga, atau situasi berbahaya di lingkungan. Stimulus negatif ini mendorong seseorang untuk "melarikan diri" dari situasi dengan cara yang destruktif, seperti mencuri, berkelahi, atau menggunakan narkoba.

Faktor yang Mempengaruhi Respon Terhadap Ketegangan
Menurut Agnew, tidak semua orang yang mengalami ketegangan akan melakukan kejahatan. Ada beberapa faktor yang menentukan bagaimana seseorang merespon ketegangan:

1. Emosi Negatif
Ketegangan sering menghasilkan emosi seperti marah, frustrasi, atau depresi. Jika seseorang tidak bisa mengelola emosi ini, mereka mungkin melampiaskannya melalui tindakan kriminal.

2. Kondisi Lingkungan Sosial
Dukungan sosial yang rendah atau tinggal di lingkungan berisiko tinggi bisa memperparah dampak ketegangan. Sebaliknya, lingkungan yang positif dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kejahatan.

3. Cara Coping atau Strategi Menghadapi Masalah
Orang yang memiliki cara positif untuk mengatasi masalah, seperti mencari dukungan dari keluarga atau teman, cenderung tidak melakukan tindakan kriminal meskipun mengalami ketegangan. Sebaliknya, individu dengan strategi coping yang buruk mungkin beralih ke tindakan destruktif.

4. Akses ke Sumber Daya atau Kesempatan
Jika seseorang merasa tidak ada cara legal untuk mengatasi tekanan mereka, mereka mungkin mencari jalan keluar melalui cara-cara ilegal, seperti mencuri untuk mengatasi masalah keuangan.

Konsep Lanjutan

Menurut Agnew (1992), ketegangan tidak hanya berasal dari kegagalan untuk mencapai tujuan ekonomi, seperti yang dikemukakan oleh Merton dalam teori strain awal, tetapi juga dari pengalaman-pengalaman negatif yang muncul dari hubungan sosial yang buruk atau ketidakbahagiaan dalam lingkungan kehidupan seseorang. Misalnya, konflik dengan keluarga, teman, atau pasangan, dapat menjadi sumber ketegangan yang menambah stres emosional.

Ada dua tipe ketegangan utama yang relevan dalam konteks ini:

1. Kehilangan atau Gangguan dalam Hubungan Sosial Positif
Ketika seseorang kehilangan hubungan yang mendukung, seperti perpisahan orang tua, perceraian, atau hubungan persahabatan yang rusak, rasa kehilangan ini dapat memicu ketegangan emosional. Seseorang yang tidak bisa mengatasi perasaan kesepian, putus asa, atau marah mungkin akan beralih ke perilaku destruktif.

2. Adanya Stimulus Negatif dalam Kehidupan
Ketegangan juga bisa berasal dari stimulus negatif dalam kehidupan seseorang, seperti kekerasan dalam rumah tangga, bullying, atau perlakuan buruk dari teman atau keluarga. Ini menciptakan rasa marah dan frustasi yang jika tidak dikelola dengan baik, bisa berujung pada tindakan kriminal.


Kelebihan dan Kritik Terhadap Teori Agnew
Kelebihan:

1. Teori ini lebih komprehensif dibandingkan teori ketegangan sebelumnya karena mencakup lebih banyak jenis tekanan sosial dan emosi negatif.
2. Menjelaskan bahwa tidak semua kejahatan berakar pada kemiskinan, melainkan juga pada pengalaman emosional dan sosial individu.

Kritik:
1. Teori ini dianggap terlalu luas, sehingga sulit diukur secara empiris.
2. Tidak semua emosi negatif berujung pada kriminalitas; ada banyak faktor lain seperti moralitas atau agama yang memengaruhi keputusan seseorang.

Referensi:
Agnew, R. (1992). Foundation for a General Strain Theory of Crime and Delinquency. Criminology,Wiley Online Library

Broidy, L., & Agnew, R. (1997). Gender and Crime: A General Strain Theory Perspective. Journal of Research in Crime and Delinquency.

Darmawan, M. K. (2024). Hukum kriminologi (SOSI4302). Universitas Terbuka.

Hiariej, E. O. S. (2024). Hukum pidana (HKUM4203). Universitas Terbuka

Freepik. (n.d.). Truth concept composition on detective desk [Photograph]. Freepik. https://www.freepik.com/free-photo/truth-concept-composition-detective-desk_16691262.htm#fromView=keyword&page=1&position=10&uuid=814741a9-ff9a-41f5-a21c-9c6282366116

Hunt, A. (2016, March 10). Robert Agnew: Pioneering work on the causes of crime. Emory University. https://news.emory.edu/stories/2016/02/er_profile_robert_agnew/campus.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun