Upaya KAI Commuter membangun rasa nyaman penumpang sudah bisa dirasakan juga pada saat penumpang masih berada distasiun. Setiap stasiun disediakan toilet yang bersih. Petugas kebersihan selalu memastikan toilet nyaman digunakan; gerai makanan dan minuman tersedia dengan kualitas bintang lima; harga kaki lima.
Keramahtamahan petugas stasiun, sekuri dan bahkan petugas kebersihan layak diberi penghargaan. Pada saat saya mengadakan perjalanan dari Bogor ke Jakarta, pada waktu itu malam hari jam 22.00. Kursi duduk banyak yang kosong. Seorang penumpang tidak menggunakan masker. Petugas Commuter yang keliling menegur dengan santun penumpang tersebut. Ketika penumpang tersebut tidak membawa masker, sang petugas memberi masker kepada penumpang itu. Sungguh pemandangan yang humanis dan sangat memesona bagi saya. Penumpang sungguh merasakan kenyamanan sebagai satu keluarga besar KAI Commuter.
Dari pengalaman saya merasakan jasa Commuter dan akses layanan yang bisa dinikmati penumpang, tentu layak jika masyarakat bangga memiliki KAI Commuter. Tepat pula jika kita menyebut Commuter sebagai jantung trasportasi masyarakat urban.
Commuter: Solusi Kemacetan Sekaligus Solusi Polusi Udara
Jumlah penumpang 850.000 perhari. Anda bisa bayangkan betapa padatnya lalu lintas jika separo saja menggunakan kendaraan pribadi. Kemacetan akan terjadi di mana-mana. Kemacetan itu akan mengakibatkan pemborosan waktu yang luar biasa. Itu artinya produktivitas akan makin menurun drastis. Belum lagi dampak psikologis dari kemacetan, yaitu stres, panik, cemas, rasa marah dan sebagainya.
Kerugian ekonomi dari kemacetan bukan hanya hilangnya waktu kerja akibat lamanya di jalan, tetapi juga kebutuhan orang-orang yang terjebak macet terhadap makanan dan minuman akan meningkat. Lingkungan alam (taman) dipinggir jalan pun bisa rusak. Contoh di pinggir jalan Daan Mogot, ketika kondisi macet banyak penggendara istirahat untuk menghilangkan haus dan lelah. Mereka makan dan minum, karena taman di pinggir jalan berubah fungsi menjadi tempat jualan.
Dampak positif dari layanan KAI Commuter yang semakin berkualitas adalah berkurangnya tingkat polusi udara di wailyah Jabodetabek. Saat ini pemerintah merasa prihatin terhadap buruknya kualitas udara di Jakarta. Salah satu penyebab adalah polusi yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Anda bisa bayangkan jika separo saja dari pengguna Commuter menggunakan kendaraan pribadi, selain macet tentu saja kualitas udara di Jabodetabek lebih buruk lagi dibandingkan kondisi sekarang ini.
Bagi saya dengan layanan yang semakin baik, Commuter akan menjadi moda transportasi yang mampu memperbaiki kualitas udara. Atau dengan kata lain, seandainya setiap kota di Jabodetabek mempunyai transportasi yang berkualitas dan menarik masyarakat untuk menggunakannya seperti KAI Commuter, saya yakin kualitas udara akan semakin baik. Masyarakat akan makin sehat, dan tentu makin produktif. Kesejahteraan masyarakat pun meningkat.
Sebagai seorang pendidik, tentu saja saya  merasa terpanggil untuk berbagi pengalaman baik ini kepada masyarakat supaya masyarakat menjadikan KAI Commuter sebagai transportasi pilihan. Pertama-tama bukan karena murah, nyaman, dan aman; tetapi juga dengan menggunakan KAI Commuter kita telah menjadi solusi atas kemacetan dan buruknya kualitas udara di kota kita ini.