3. Memahami Visi dan Misi Organisasi
Visi dan misi bukan sekadar rumusan yang dipasang di dinding. Visi dan misi adalah acuan untuk merumuskan tujuan dan menjadi acuan serta pedoman seluruh karyawan. Karyawan yang memahami dengan baik visi dan misi sehingga menjadi pedoman kerja akan mempunyai budaya kerja professional. Tujuan untuk memuaskan pelanggan terumuskan di dalam visi dan misi. Karena penting memahami visi dan misi organisasi.
Pemahaman terhadap visi dan misi organisasi juga meminimalkan terjadinya konflik kepentingan. Orang yang cenderung memperhitungkan pengorbanan kerja dirinya dengan itungan rupiah biasanya punya pemahaman yang rendah terhadap visi dan misi
4. Mengevaluasi Kinerja
Tidak ada pertumbuhan tanpa evaluasi kinerja. Penting bagi kita mengevaluasi kinerja diri dan karyawan. Evaluasi berarti secara jujur mengukur kinerja dengan cara melihat kekuatan dan kelemahan kinerja. Dalam rangaka mengevaluasi kinerja, salah satu langkah pentingnya adalah melakukan survei kepada langganan. Masukan dari pelanggan menjadi komponen pokok dalam evaluasi.
5. Sistem Kendali Mutu
Mutu sekolah juga dipengaruhi oleh sistem kendali mutu. Dibentuknya tim internal sebagai pengendali mutu akan sangat bermanfaat untuk membentuk budaya mutu yang fokus pada pelanggan. Â Kita punya tim mutu sekolah yang disebut Tim Penjamin Mutu Sekolah (TPMS). Tim ini dibentuk oleh kepala sekolah yang terdiri dari pengelola dan guru.
Barangkali masih ada faktor-faktor lain yang memengaruhi mutu sekolah. Dalam refleksi penulis, lima (5) faktor di atas adalah faktor-faktor yang sangat menentukan mutu sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H