Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Asesmen Sumatif Satu Siklus dengan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

28 Maret 2023   19:07 Diperbarui: 28 Maret 2023   19:18 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekuatan jejak digital sangat luar biasa. Ini sudah yang kesekian kali saya mendapatkan mandat menjadi narasumber praktik baik penerapan Kurikulum Merdeka melalui penelusuran jejak digital. Kali ini pihak yang mengundang saya adalah Direktorak Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Mereka menemukan profil saya dari dasboar Plaform Merdeka Mengajar (PMM). Saya rajin belajar mandiri di PMM dan mengunggah karya saya di Bukti Karya Saya.

Pada kesempatan ini saya diminta berbagi praktik baik asesmen sumatif di satuan Pendidikan. Artikel ini merupakan materi yang akan saya bagikan pada kegiatan berbagi praktik baik yang diformat dalam acara TalkShow. Asesmen Sumatif, satu siklus dengan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Baca Juga: Refleksi Asesmen: Asemen Sumatif Mengukur Proses Capaian Pembelajaran Bukan Daya Ingat Peserta Didik

Sebelum saya berbagi mengenai asesmen sumatif, penting kita ketahui bahwa ada dua jeni sasemen, yaitu asemen formatif dan asesmen sumatif. Pada artikel ini saya akan fokus pada sesmen sumatif.

Pengertian dan Prinsip Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif adalah asesmen yang bertujuan untuk menilai capaian tujuan pembelajaran (TP) dan/atau CP peserta didik dan sebagai dasar penentuan kenaikan fase/kelas dan/atau kelulusan dari satuan Pendidikan.

Prinsip Asemen Sumatif

  • Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik.
  • Dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai TP
  • Dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar serta menentukan keputusan dan dasar menyusun program
  • Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif (karakter dan kompetensi yang dicapai)
  • Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk peningkatan mutu pembelajaran

Ilustrasi gambar. Asesmen sumatif akhir semester satuan pendidikan (dok.pri)
Ilustrasi gambar. Asesmen sumatif akhir semester satuan pendidikan (dok.pri)

 

Caranya Merancang Asesmen Sumatif dalam Kurikulum Merdeka

Asesmen sumatif sebaiknya dilaksanakan dengan menggunakan teknik dan instrumen yang beragam, tidak hanya berupa tes tertulis. Berikut ini beberapa teknik asesmen yang bisa digunakan oleh pendidik

  1. Observasi. Teknik ini digunakan oleh pendidik secara berkesinambungan melalui pengamatan. Yang diamati adalah perilaku peserta didik secara berkala pada saat mereka melakukan aktivitas harian atau pada saat menyelesaikan tugas tertentu. Yang diamati bisa semua peserta didik secara bersamaan atau per individu.
  2. Kinerja. Pendidik menilai peserta didik pada saat mereka mendemonstrasi dan mengaplikasikan pengetahuan tertentu ke dalam berbagai macam konteks. Asesmen kinerja dapat dalam bentuk praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, membuat portofolio
  3. Projek. Pendidik menilai peserta didik dari tugas projek yang diberikan. Biasanya meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
  4. Tes tertulis. Teknik ini paling sering digunakan oleh pendidik. Tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis untuk mengukur/memperoleh informasi tentang kemampuan peserta didik. Bisa dalam bentuk esai, pilihan ganda, isian singkat, mencocokkan atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya
  5. Tes lisan. Pendidik memberi soal dan harus dijawab secara lisan oleh peserta didik
  6. Penugasan. Pendidik menilai peserta didik dari tugas yang diberikan. Peserta didik diberi tugas untuk memperoleh atau mendalami pengetahuan
  7. Portofolio.  Pendidik menilai peserta didik dari kumpulan dokumen yang dimiliki. Biasanya terdiri dari dokumen hasil penilaian, dokumen penghargaan atau karya peserta didik dalam bidang tertentu yang menceminkan perkembangan dalam kurun waktu tertentu

Selain teknik yang bervariasi, asesmen sumatif juga sebaiknya dilaksanakan dengan menggunakan instrument yang beragam. Keberagaman Teknik dan instrument akan membuat asesmen sumatif lebih berpusat pada peserta didik dan menjadi bagian utuh pembelajaran di dalam Kurikulum Merdeka sesuai dengan program Merdeka Belajar.

Berikut ini instrumen yang bisa digunakan untuk melakukan asesmen sumatif, yaitu:

  1. Rubrik. Pedoman penilaian yang dibuat oleh pendidik (sebaiknya bersama dengan peserta didik) untuk menilai/mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik. Rubrik juga bisa digunakan untuk memusatkan perhatian pada kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Rubrik ini dibuat dalam bentuk kriteria yang dibuat secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
  2. Ceklis. Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik, atau elemen yang dituju
  3. Catatan anekdotal. Catatan singkat hasil observasi yang difokuskan pada performa/perilaku yang menonjol. Biasanya disertai dengan keterangan latar belakang kejadian dan hasil analisis atas obeservasi
  4. Grafik perkembangan. Infografik yang menggambarkan tahap perkembangan belajar peserta didik

Transformasi Pendidikan dalam pembelajaran yang diusung dalam program Merdeka Belajar tidak bisa tidak, harus mengubah tujuan asesmen sumatif. Paling tidak ada tiga (3) tujuan dilaksanakan asemen sumatif, yaitu:

  1. Sebagai alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran
  2. Untuk mendapatkan nilai capaian hasil belajar yang kemudian dibandingkan dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Ini berfungsi untuk penentuan kenaikan kelas/fase
  3. Menentukan kelanjutan proses pembelajaran peserta didik di kelas/jenjang berikutnya. Berdasarkan hasil asesmen sumatif, pendidik bisa melanutkan proses pembalajaran dengan tingkat kompleksitas yang sesuai dengan perkembangan kompetensi peserta didik.

Dengan tujuan asesmen sumatif seperti tersebut, pendidik bisa memahami bahwa istilah ulangan harian atau ulangan akhir semester sesungguhnya kurang tepat. Aktivitas ulangan akhir semester itu salah satu asesmen sumatif. Sekarang kita menyebut asesmen sumatif akhir semester.

Nah pertanyaannya adalah apakah asesmen sumatif akhir semester itu harus dilakukan?

Jawabnya "tidak harus". Ini bukan berarti tidak boleh dilakukan. Asesmen sumatif akhir semester dan akhir tahun boleh di lakukan (bersifat pilihan) ketika pendidik merasa masih membutuhkan  konfirmasi atau informasi tambahan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Sebaliknya, jika pendidik merasa bahwa data hasil asaesmen sumatif yang diperoleh selama 1 semester telah mencukupi makan tidak perlu melakukan asesmen pada kahir semester.

Saat ini masih banyak satuan pendidikan melaksanakan asesmen sumatif akhir semester dan akhir tahun bukan sekadar untuk mendapatkan informasi tambahan tetapi untuk membangun ekosistem bahwa asesmen itu bagian utuh untuk menutup aktivitas pembelajaran, dan asesmen sumatif akhir semester juga bisa memotivasi semangat peserta didik untuk mereviu kembali proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Jadi banyak nilai positifnya.

Sebagai istilah, asesmen sumatif bukan istilah baru. Namun harus diakui pemaknaannya lebih tegas pada tujuan asesmen. Asesmen disebut sumatif kalau tujuan asesmen itu untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan pengolahannya menentukan nilai rapor untuk kenaikan kelas/fase/kelulusan.

Nah, dulu kita sering mendengar istilah ulangan harian. Sekarang kita tidak menggunakan istilah "ulangan" tapi asesmen. Ulangan harian (dulu) yang hasilnya digunakan untuk pengolahan nilai rapor, itu namanya asemen sumatif lingkup materi bisa 1 atau lebih tujuan pembelajaran. Tapi kalau asesmen itu tidak digunakan untuk pengolahan nilai rapor maka disebut asemen formatif. Semoga sampai di sini, kita mampu membedakan antara asesmen formatif dan asesmen sumatif.

Bentuk Pelaporan Asesmen Sumatif

Bentuk pelaporan asesmen sumatif tidak hanya dalam bentuk angka mutlak (seperti 80, 85 dan seterusnya) tetapi ada bentuk lain yang lebih sesuai dengan prinsip asesmen. Ada tiga (3) bentuk pelaporan asesmen sumatif, yaitu:

  1. menggunakan deskripsi. Ketika peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran.
  2. menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
  3. menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.

Penutup

Perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan asesmen merupakan satu siklus pembelajaran yang berkualitas. Ketiga tahap tersebut dirancang berpusat pada peserta didik. Artinya memperhatikan tahap perkembangan peserta didik. 

Asesmen sumatif bukan satu-satunya asesmen dalam kurikulum merdeka. Ada asesmen formatif. Kedua asesmen ini berperan penting dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Karena itu baik asesmen formatif maupun asesmen sumatif harus dirancang dan dilaksanakan sesuai dnegan prinsip dan tujuan asesmen sebagaimana seharusnya di dalam Kurikulum Merdeka. Semalat merancang asesmen. (Artikel ini disarikan dari Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah, 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun