Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dr. Vincentius Darmin Mbula, OFM: Setiap Manusia Bisa Kreatif

15 Januari 2023   11:42 Diperbarui: 15 Januari 2023   12:15 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar. Insan Pendidikan yang mendapatkan penghargaan pada lomba menulis (dok.Pri)

Sabtu, 14 Januari 2023 Aula SMA St. Ursula tampak begitu megah dengan kehadiran para insan pendidikan yang merayakan Natalan 2022. Perayaan yang diselenggarakan oleh Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Jakarta dihadiri lebih dari 400 guru dan tenaga kependidikan. 

Perayaan diawali dengan ekaristi yang dipimpin oleh Ketua Komisi Pendidikan KAJ, RD. Charles Agustino Conread Javlean, Pr. Seluruh rangkaian kegiatan bermuara pada satu keyakinan iman yang diungkapkan dengan syukur: Allah menciptakan setiap manusia bisa kreatif.

Perayaan natal tahun ini menjadi momen istimewa dan refleksi mendalam. Istimewa karena setelah beberapa tahun pandemi, baru tahun ini insan pendidikan bisa berkumpul tatap wajah mengungkapkan syukur atas pendampingan Allah selama masa Pandemi.

Menjadi refleksi mendalam. Bagaimana tidak? Setelah perayaan ekaristi usai, insan pendidikan disuguhi tarian anak anak SMP SLB Panggudi Luhur. Inilah momen penuh haru. Enam siswa tuna runggu beratraksi dengan tarian yang sangat indah. 

Mereka harmoni dengan musik yang mereka sendiri tidak mendengarnya. Bagaimana mungkin ini bisa? Jawabanya adalah kreativitas para guru pendamping.  Salut. Tepuk tangan riuh para hadirin sambil berdiri mengharukan seluruh isi aula. Semua hadirin berefleksi mendalam "Karya Tuhan hadir kembali ketika kita kreatif melayani para siswa"

Kajian refleksi menjadi makin dalam ketika Pater Vincentius Darmin Mbula, OFM sebagai ketua Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK) berdialog interaktif dengan Ketua Komisi Pendidikan KAJ, RD. Charles Agustino Conread Javlean, Pr. dengan topik Insan Pendidikan yang Kreatif. Dialog interaktif menjadi makin menohok ketika moderator, Ferry Doringin, Ph.D menguliti setiap sisi makna kreativitas.

Empat Elemen Kreativitas

Kreativitas menurut Pater Darmin, Doktor Pendidikan lulusan UNJ ini punya empat elemen yang disebut 4 P. Keempat P itu adalah Personal, Proses, Produk dan Pres (Pressure)

Hanya manusia (Person) yang bisa kreatif. Mesin tidak bisa kreatif. Karena itu guru tidak akan tergantikan ketika kreatif. Dan kreatif itu ciri kemanusiaan manusia. Kreatifivitas itu humanistic. Semakin kreatif ia akan semakin humanis. Karena itu setiap manusia bisa kreatif. "Dan manusia itu kreatif"

Kreativitas selalu fokus pada pentingya proses. Bicara mengenai proses kreatif, Pater Darmin mengajak para insan pendidikan untuk melakukan "pelambatan", yaitu refleksi. 

Inilah yang harus dilakukan para insan pendidikan agar kreativitas dalam pembelajaran menjadi bermakna. Pelambatan atau refleksi ini disebut learning in depth atau duc in altum (bertolak ke tempat yang lebih dalam), yakni mencari makna dari setiap kegiatan pembelajaran. Dan ini hanya bisa dilakukan dengan metode KASIH. Metode yang selalu digaungkan oleh Paus Fransiskus.

Proses demikian tentu akan menghasilkan P ketiga yakni Produk. Hasil atau produk bukan sebagai sebuah hasil instan tetapi proses yang dilakukan dengan pendalaman metode KASIH.

Nah bagaimana dengan P keempat, yakni Press atau Pressure? Mungkinkan hidup tanpa tekanan? Insan pendidikan pasti mengalami tekanan dalam pelayan di sekolah. 

Tekanan yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya (tuntutan kurikulum dan perubahan) Tekanan tidak akan mematikan roh kreativitas ketika insan pendidikan mengembangkan motivasi intrinsik dalam dirinya. Inilah yang kemudian menggerakan manusia untuk kreatif dan mampu menjadi inspirasi bagi orang lain. Tidak berlebihan juga dikatakan insan kreatif itu adalah insan inspiratif.

Ilustrasi gambar. Insan Pendidikan yang mendapatkan penghargaan pada lomba menulis (dok.Pri)
Ilustrasi gambar. Insan Pendidikan yang mendapatkan penghargaan pada lomba menulis (dok.Pri)

Rangkaian kegiatan ini ditutup pengumuman hasil penjurian Lomba Menulis  Kisah Inspiratif dengan tema "Asyiknya Menjadi Pendidik" Semua kisah yang ditulis oleh peserta bersumber dari pengalaman praktik baik sebagai  pendidik yang sederhana, rendah hati, iklhas dan ketulusan. Hadir sebagai juara I, Purwanto, dari SMA Cinta Kasih Tzu Chi, Juara II yaitu MG. Santi Artini dari SMA Unity School Galaxy, Bekasi dan Juara III diraih Fransisca Tining Akasiani dari Yayasan Pendidikan Katolik LIA STEPHANIE, Jakarta Barat.

"Tuhan melihat segala sesuatu baik adanya. Demikianlah kreatifitas selalu hadir dalam diri insan pendidikan yang melihat setiap siswa adalah baik adanya." Kalimat itu menjadi penegas ditutupnya acara natal insan pendidik 2022. Selamat menjadi insan pendidik yang kreatif.  (Purwanto-Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi. IG: masguspung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun