Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dr. Vincentius Darmin Mbula, OFM: Setiap Manusia Bisa Kreatif

15 Januari 2023   11:42 Diperbarui: 15 Januari 2023   12:15 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar. Insan Pendidikan yang mendapatkan penghargaan pada lomba menulis (dok.Pri)

Inilah yang harus dilakukan para insan pendidikan agar kreativitas dalam pembelajaran menjadi bermakna. Pelambatan atau refleksi ini disebut learning in depth atau duc in altum (bertolak ke tempat yang lebih dalam), yakni mencari makna dari setiap kegiatan pembelajaran. Dan ini hanya bisa dilakukan dengan metode KASIH. Metode yang selalu digaungkan oleh Paus Fransiskus.

Proses demikian tentu akan menghasilkan P ketiga yakni Produk. Hasil atau produk bukan sebagai sebuah hasil instan tetapi proses yang dilakukan dengan pendalaman metode KASIH.

Nah bagaimana dengan P keempat, yakni Press atau Pressure? Mungkinkan hidup tanpa tekanan? Insan pendidikan pasti mengalami tekanan dalam pelayan di sekolah. 

Tekanan yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya (tuntutan kurikulum dan perubahan) Tekanan tidak akan mematikan roh kreativitas ketika insan pendidikan mengembangkan motivasi intrinsik dalam dirinya. Inilah yang kemudian menggerakan manusia untuk kreatif dan mampu menjadi inspirasi bagi orang lain. Tidak berlebihan juga dikatakan insan kreatif itu adalah insan inspiratif.

Ilustrasi gambar. Insan Pendidikan yang mendapatkan penghargaan pada lomba menulis (dok.Pri)
Ilustrasi gambar. Insan Pendidikan yang mendapatkan penghargaan pada lomba menulis (dok.Pri)

Rangkaian kegiatan ini ditutup pengumuman hasil penjurian Lomba Menulis  Kisah Inspiratif dengan tema "Asyiknya Menjadi Pendidik" Semua kisah yang ditulis oleh peserta bersumber dari pengalaman praktik baik sebagai  pendidik yang sederhana, rendah hati, iklhas dan ketulusan. Hadir sebagai juara I, Purwanto, dari SMA Cinta Kasih Tzu Chi, Juara II yaitu MG. Santi Artini dari SMA Unity School Galaxy, Bekasi dan Juara III diraih Fransisca Tining Akasiani dari Yayasan Pendidikan Katolik LIA STEPHANIE, Jakarta Barat.

"Tuhan melihat segala sesuatu baik adanya. Demikianlah kreatifitas selalu hadir dalam diri insan pendidikan yang melihat setiap siswa adalah baik adanya." Kalimat itu menjadi penegas ditutupnya acara natal insan pendidik 2022. Selamat menjadi insan pendidik yang kreatif.  (Purwanto-Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi. IG: masguspung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun