Dalam konsep pembelajaran bermakna selalu disertakan prasyarat keaktifan peserta didik. Pendidik merancang pembelajaran dengan melibatkan siswa seaktif mungkin.Â
Di sini Paulo Freire menggunakan istilah dialogis. Selama ini terjadi pembelajaran satu arah. Guru sebagai pihak yang memberi dan siswa menerima.Â
Dalam pembelajaran bermakna tidak demikian. Siswa dibantu menggali pengalaman hidupnya. Di sini akan terjadi yang sering kita sebut pengalaman belajar.
3. Lakukan Refleksi
Pembelajaran bermakna adalah pembelajaran reflektif. Guru memiliki ruang untuk merancang pembelajaran reflektif dengan beberapa pertanyaan refleksi yang mendorong siswa melakukan praktik baik.Â
Refleksi ini kesempatan guru memaknai pembelajarannya dengan sebuah komitmen siswa melakukan pembiasaan praktis untuk mengembangkan kecakapan hidup (life skills)
Baca :Â Pembelajaran Reflektif, Menyeimbangkan Pengetahuan dengan Karakter
Dengan pembelajaran bermakna pelajar akan makin aktif dalam pembelajaran karena mereka menjadi pusat (subjek) pembelajaran. Guru bukan lagi pemberi informasi, apa lagi sumber ilmu.
Guru akan memposisikan sebagai fasilitator kreatif. Selamat mempraktikkan pembelajaran bermakna.
Salam guru hebat. Salam guru merdeka. (Purwanto-Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi. IG: masguspung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H