Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemenang Lomba Penyuluh Agama Katolik Tingkat Nasional: Bukan Kompetisi tapi Kontribusi

14 Oktober 2021   23:26 Diperbarui: 14 Oktober 2021   23:32 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Para Pemenang Lomba Penyuluh Agama Katolik Tingkat Nasional (dokPri)

Ini adalah contoh riil bahwa penyuluhan haruslah kontekstual dan menyentuh  kelompok masyarakat yang tidak terlayani. Keberanian sekaligus ketulusan Suster melayani binaan yang terpapar Covid 19 menjadi poin penting dalam penilaian juri.

Gambar: Sr. Maria Regina Mia Rahayu memberi kesan dan pesan (DokPri)
Gambar: Sr. Maria Regina Mia Rahayu memberi kesan dan pesan (DokPri)

Pada kesempatan ini Dirjen Bimas Katolik Bayu Samudro menyampaikan poin penting untuk dipikirkan bersama sebagai pondasi bertindak para penyuluh agama Katolik. 

Manusia beriman yang bergumul di tengah dunia menjadi terang dan garam yang mampu menerangi masyarakat Indonesia. Moderasi beragama harus menjadi misi setiap penyuluh agama Katolik agar tercipta kehidupan yang rukun dan damai.

Mengulas topik "Bekerja Profesioanl Berbasis Iman" RD Paulus  Christian Siswantoko menegaskan dua hal penting bagi setiap penyuluh dan pegawai Katolik yaitu untuk bekerja secara professional dan berdasarkan iman. Dua hal itu yang akan membedakan antara pekerja katolik dengan pekerja non Katolik. 

Bekerja berdasarkan iman adalah sebuah panggilan. Karena itu penyuluh dan semua pekerja Katolik harus memposisikan diri sebagai utusan Allah. Semangat/spiritualitas sebagai utusan Allah harus menjadi cara berpikir, cara bertindak dan cara merasa seorang penyuluh.

 Lebih lanjut RD Paulus Christian Siswantoko memberi contoh bagaimana cara berpikir seorang utusan Allah. Ketika Anda bekerja, lalu Anda bekerja tidak sungguh-sungguh. 

Kendati tidak ada yang melihat Anda, tentu bekerja tidak sungguh-sunngguh bukanlah seorang utusan Allah. Seorang utusan Allah melakukan pelayanan bukan pertama-tama untuk mendapatkan uang, bukan karena hobi, bukan pula untuk sebuah karier. 

Seorang utusan Allah bekerja karena Allah mengasihi dirinya dan orang-orang yang dilayani. Karena itu bagi utusan Allah hal seperti upah, karier, hobi dan sejenisnya menjadi relative. 

Jika Anda berpikir sebagai utusan Allah, Anda akan terus mengembangkan diri, Anda akan terus belajar, Anda akan terus melayani kendati terasa lelah, terasa bete dan kadang tidak mendapatkan penghargaan.

Sementara itu Dr. Don Bosco Doho, S. Phil, MM, CET, CHt secara khusus menyoroti pentingnya etika komunikasi dalam pelaporan bimbingan penyuluhan. Etika komunikasi akan mendasari setiap proses penyuluhan dan bimbingan menjadi efektif. Dengan etika komunikasi berabai masalah manusia yang sulit pun dapat diselesaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun