Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Anak Peduli pada Orang Lain, Ya Perlu Latihan

10 Desember 2020   11:53 Diperbarui: 10 Desember 2020   12:13 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Moch.Hafid sedang mendonasikan uang dari celengan (Sumber: id.theasianparent.com)

Gambar pribadi: Siswa memberi bingkisan kepada lansia
Gambar pribadi: Siswa memberi bingkisan kepada lansia
5. Menggalang dana bagi korban bencana alam. Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi akan selalu menggalang dana ketika masyarakat tertimpa bencana alam. Misalnya pada saat gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala. Kebiasaan ini adalah latihan membangun karakter peduli kepada orang lain. Orang lain adalah saudara kita. Seperti anggota tubuh yang sakit, semua tubuh akan merasakan sakit. Demikian pula ketika ada sebagian warga masyarakat tertimpa bencana, kami pun turut merasakan dan karenanya kami menggalang dana.

Gambar pribadi: Siswa menggalang dana untuk korban bencana alam
Gambar pribadi: Siswa menggalang dana untuk korban bencana alam
Dengan berbagi, memberi dan menyantuni sesungguhnya kita telah memulihkan keharmonisan alam dan berbagi kebahagiaan.

Penutup

Filsuf eksitensialis Gabriel Marcel menegaskan keberadaan manusia hadir bagi orang lain. Itu menunjuk pada sebuah pengertian bahwa manusia itu benar-benar ada ketika ia terlibat (engagement) secara positif terhadap orang lain. Karena itulah, setiap tindakan manusia sesungguhnya terkait dengan orang lain. 

Apalagi ketika kita bicara soal kebahagiaan. Tidak ada manusia yang bisa bahagia ketika dirinya memfokuskan kepada dirinya sendiri (soliter). Bahagia itu ketika manusia bisa membahagiakan orang lain (solider). Dalam konteks arti seperti inilah tagline JNE 3 Dekade Bahagia Bersama mendapatkan arti yang sesungguhnya, karena selama 3 dekade JNE telah berusaha membahagiakan masyarakat dengan jasa pengiriman yang memuaskan. 

Dan tindakan seperti ini bukan sebuah bakat tetapi hasil dari pembiasaan dan latihan. Tindakan Rayhana dan Moch. Hafid berbagi dan memberi uang tabungan mereka merupakan hasil dari pembiasaan dan latihan, di rumah dan atau di sekolah. (Ag. Purwanto, M.Pd.  Principle & Writer. IG & Linkeldn: Masguspung. YouTube: Two Minutes For Hope)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun