Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketepatan Memaknai "Sesuatu", Bagian dari Pendidikan Holistik

2 Oktober 2019   20:38 Diperbarui: 2 Oktober 2019   20:39 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui framing seperti ini, pendengar akan terhindar dari salah tafsir. Pendengar akan lebih mampu memaknai tindakannya dengan lebih baik dan lebih luhur.

Pada sejatinya semua manusia mempunyai kemampuan memaknai apapun secara positif dan luhur. Kemampuan memaknai dunianya secara benar dan baik adalah kemampuan dan ketrampilan komunikasi.

Para siswa disekolah harus didampingi secara serius dan diajari bagaimana memaknai setiap tindakan, peristiwa dan apa pun disekitarnya. Jika tidak maka generasi muda kita akan mudah terjerumus pada penafsiran yang keliru yang berakibat pada penyimpangan perilaku.

Untuk mampu memaknai dunianya atau untuk bisa melakukan framing, seseorang harus banyak membaca, banyak mendengarkan dan banyak menulis (membuat refleksi), bukan banyak bicara.

Orang yang mempunyai ketrampilan dan kemampuan mem-framing biasanya adalah orang yang baik dalam berbicara di depan publik. Benar pepatah mengatakan pendengar yang baik adalah pembicara yang baik.

Mari kita damping para pelajar kita, dan kita latih mereka menjadi pendengar yang baik, pembicara yang mampu mem-framing (memaknai) peristiwa dengan baik dan benar.

Bagi saya perayaan Bulan Bahasa adalah saat yang tepat memberi pendampingan kepada siswa bagaimana memframing melalui kegiatan-kegiatan lomba berbahasa. Mendampingi anak mampu mem-framing adalah bagian pendidikan holistik. Karena hal ini merupakan bagian integral dari pelatihan diri membangun integritas diri. 

(Purwanto -Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun