Unsur-unsur kuat sandiwara radio menjadi efektif sebagai media edukasi ketika kisah dalam sandiwara itu konteksnya sesuai dengan pendengar. Ketika sandiwara radio digunakan dengan tujuan supaya masyarakat ''berusaha hidup harmoni dengan bencana, bersiasat memperkecil dampak.'' seperti kata Dr. Sutopo Purwo Nugroho, maka cerita didalamnya harus sesuai dengan konteks masyarakat.
Kesesuaian budaya didalam kisah dengan masyarakat pendengar harus selaras. Misalnya ketika sandiwara radio mau mengedukasi masyarakat terhadap bencana tsunami, tentu saja konteks atau setting masyarakat dalam sandiwara itu harus sesuai dengan masyarakat yang hidup dipinggir pantai atau sekitarnya. Tanpa kontekstualitas, kisah dalam sandiwara radio menjadi tidak menarik dan akan ditinggalkan masyarakat.
Pentingnya Gerakan Massif
Mengedukasi masyarakat yang siaga bencana tidak mungkin dicapai hanya oleh BNPB melalui program sandiwara radio. Disini pentinnya gerakan massif seluruh elemen masyarakat, khususnya tokoh masyarakat dan departemen dalam pemerintahan terkait seperti departemen pariwisata, dan lainya untuk terus menerus melakukan edukasi.
Edukasi sebagai gerakan yang dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus sehingga menjadi kesadaran dan gaya hidup (style of life) masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan memiliki kecintaan terhadap alam lingkungannya. Alam lingkungan yang dicintai pasti akan harmoni dengan manusia karena alam semesta pun layak dicintai.
https://www.facebook.com/Maspungwangto
https://mobile.twitter.com/Masaeguspung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H