Memang sudah menjadi kebudayaan juga di Indonesia soal seorang anak yang telah bekerja membantu finasial orangtuanya sendiri. Istilahnya ini sudah menjadi kewajiban anak yang telah dewasa dan memang membantu nafkah orangtua dianggap sebagai hal yang terpuji.Â
Mungkin tidak hanya di Indonesia saja, mungkin seluruh dunia. Karena sudah menjadi panggilan seorang anak membalas jasa orangtua. Sementara juga sudah menjadi kewajiban pula bagi seorang orang tua yang tergolong generasi sandwich menafkahkan keluarganya.Â
Namun anggapan ini apakah dapat dengan yakin diteruskan dengan konteks zaman yang terus berkembang. Dimana segala kebutuhan terus bertambah dengan harga yangai terus meningkat. Contohnya saja berita mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak dari Pertamina yang sudah disahkan pada 3 September yang lalu.Â
Jenis minyak pertalite saja saat ini memiliki harga Rp.10.000. Keadaan dengan harga bahan bakar minyak (BMM) yang melambung selain di tengarai harga minyak mentah dunia yang melambung, juga ditengarai oleh salah sasarannya subsidi bahan bakar minyak yang selama ini pemerintah berikan salah target.Â
Di taksir kerugian pemerintah mencapai puluhan triliun rupiah. padahal minyak berjenis pertalite adalah yang paling umum digunakan masyarakat Indonesia. Pastinya keadaan yang baru ini sangat menambah beban generasi sandwich secara khusus mereka yang tegolong ekonomi menengah ke bawah.Â
Namun sejatinya kemanakah sebagian dana subsidi tersebut? Di informasikan dari kanal YouTube chanel sekertariat kepresidenan bahwa sebagian dana subsidi tersebut akan dialihkan untuk BLT (Bantuan Langsung Tunai.) Mungkin ini akan lebih pelik lagi kedepan.Â
Karena pada siapakah BLT tersebut akan diberikan kurang jelas. Di katakan nanti subsidi yang pemerintah lakukan pastinya akan lebih tepat sasaran. Namun apakah generasi sandwich dapat menikmati dana subsidi alias BLT kita tidak tahu pasti. Namun yang pastinya kita harus percaya pada aparatur pemerintahan agar apa yang diusahakan baik itu tercapai.Â
Mengantisipasi pula bagi mereka generasi sandwich agar tetap merasakan kesejahteraan, tak ada salahnya untuk tetap mandiri menata roda perekonomian mereka. Dengan tetap mengontrol gaya hidup konsumtif, lebih kreatif memenuhi kebutuhan.Â
Sumber:
Koran Kompas edisi 8 September 2022, Beban Berat "Generasi Sandwich"
Universitas Bina Nusantara, Perbedaan Generasi X, Y, Z