Binge eating disorder (makan berlebihan), merupakan suatu kelainan pola makan, dimana penderitanya mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih besar   dari porsi orang normal, dalam kurun waktu tertentu  (Filipi, 2022). Berikut merupakan beberapa gejala yang dialami oleh penderita Binge eating disorder:
- Makan dalam jumlah besar dalam waktu singkatÂ
- Munculnya rasa bersalah setelah makan
- Tidak dapat mengontrol pola makan dengan baik
4. Gangguan asupan makan avoidant/ restriktif (ARFID)
Gangguan konsumsi makanan penghindar/restriktif (ARFID) adalah gangguan gangguan makan yang mengakibatkan kegagalan terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan kesulitan makan yang ekstrem karena memilih-milih makanan (Sinaga, 2022). Ia juga menyebutkan bahwa, perilaku menghindari makan timbul karena hal berikut:
- Tidak adanya selera ataupun gairah untuk makan
- Selektif terhadap karakteristik makanan (seperti: tekstur, bentuk, warna, dan bau)
- Timbulnya sifat cemas dan khawatir yang berlebih dengan konsekuensi makan seperti mual, muntah, alergi, ataupun sembelit.
Jenis permasalahan gangguan makan ini yan lebih rentan dialami oleh selebritis. Karena tekanan untuk mempertahankan tipe tubuh tertentu. Anoreksia nervosa adalah salah satu gangguan makan paling umum yang menyerang selebriti, ditandai dengan ketakutan akan kenaikan berat badan dan pola makan berlebihan. Selebriti seperti Mary-Kate Olsen dan Portia de Rossi. Adapula selebriti seperti Demi Lovato dan Lady Gaga telah berbicara secara terbuka tentang perjuangan mereka melawan bulimia.Â
Bulimia nervosa adalah kelainan makan umum lainnya, yang ditandai dengan makan berlebihan yang diikuti dengan perilaku buang air besar. Gangguan makan berlebihan atau Binge eating disorder juga lazim terjadi di kalangan selebriti, yang ditandai dengan seringnya makan berlebihan tanpa membuang waktu. Oprah Winfrey dan Kelly Clarkson termasuk di antara selebritas yang secara terbuka membahas perjuangan mereka melawan gangguan makan berlebihan.
Banyak faktor yang dapat berpengaruh pada permasalahan gangguan makan pada selebriti. Pengawasan terus-menerus dari media dan publik juga dapat memberikan tekanan besar pada selebriti untuk mempertahankan tipe tubuh tertentu. Tingkat stres yang tinggi dan jadwal yang padat juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan makan. Misalnya, selebriti mungkin beralih ke makanan sebagai mekanisme penanggulangan ketika menghadapi stres atau kecemasan. Selain itu, tekanan untuk mempertahankan berat badan atau penampilan tertentu untuk suatu peran juga dapat memicu gangguan makan pada selebriti.
Gangguan makan adalah kenyataan yang dialami banyak selebriti di industri hiburan. Tekanan untuk mempertahankan tipe tubuh tertentu, pengawasan terus-menerus dari media dan publik, serta tingkat stres yang tinggi semuanya dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan makan pada selebriti. Konsekuensi gangguan makan terhadap kesehatan fisik dan mental bisa sangat parah, dan juga dapat berdampak negatif pada karier dan hubungan pribadi mereka. Penting bagi selebriti untuk mencari bantuan dan dukungan jika mereka sedang berjuang melawan kelainan makan, dan bagi masyarakat untuk mempromosikan standar kecantikan yang lebih realistis.
Penting bagi kita untuk mengetahui bahwa gangguan makan adalah permasalahan untuk penyakit mental yang serius dan sering kali kita belum sepenuhnya peduli kepda lingkungan sekitar. Â Jika Anda atau seseorang yang anda kenal mengalami gejala gangguan makan, segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat karena membutuhkan perawatan dari pihak professional seperti dari ahli medis dan psikologis untuk mengubah arah kebiasaan tersebut.
Referensi
Chairani, L. (2018). Body Shame dan Gangguan Makan Kajian Meta. Buletin Psikologi, 12-27.
Filipi, H. &. (2022). Pengaruh Tingkat Stres Saat Kuliah Daring Terhadap Binge Eating Disorder. Surabaya Biomedical Journal, 2(1), 1-9.