Disusun oleh: Bilqis Syakira Khalda (2301377)
Dosen pengampu: Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN., M.Pd. & Nadia Aulia Nadhirah, M.Pd.
Masalah gangguan makan atau lebih dikenal dengan nama eating disorders telah menjadi perhatian yang semakin besar di industri hiburan, khususnya di kalangan selebritis yang selalu menjadi sorotan publik. Dibalik kehidupan mereka yang tampak sempurna, tidak sedikit dari selebritas yang berjuang melawan berbagai jenis masalah pada gangguan makan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental mereka.Â
Dalam esai ini, kita akan mengkaji realitas gangguan makan di kalangan selebriti dengan menganalisis jenis gangguan makan yang menimpa mereka, penyebab dan pemicu gangguan tersebut, serta dampaknya terhadap kehidupan mereka. Berikut merupakan sedikit penjelasan tentang eating disorder.
Kartz (2014) disitasi dari (Chairani, 2018) menjelaskan bahwa gangguan makan atau eating disorder adalah konsep yang luas dan juga mencakup tanda-tanda gangguan makan atapun kebiasaan makan yang menyimpang seperti binge eating, strategi pengaturan berat badan yang tidak sehat, sikap dan perilaku yang berkaitan dengan bentuk, berat, dan citra tubuh, dan makanan.Â
Eating disorders atau gangguan makan adalah salah satu gangguan mental yang ada pada gangguan dengan pola makan yang tidak sehat atau tidak wajar. Gangguan ini dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, serta memengaruhi kemampuan tubuh untuk mendapatkan gizi yang cukup dan menghambat kehidupan sehari-hari. Adapun beberapa dari jenis dari gangguan makan atau eating disorders ini, yaitu sebagai berikut:
1. Anoreksia nervosa
Anorexia Neurvosa ialah suatu gangguan yang karakteristiknya kehilangan nafsu makan. Bila kondisi ini berlangsung, penderita itu akan menunjukan gejala lain, seperti kelelahan karena kekurangan nutrisi. Dia mungkin mempunyai kulit yang bersisik, kurang darah dan suhu badan rendah. (Yenawati, 2010) Anoreksia nervosa adalah penyakit mental terhadap gangguan pada makan yang membuat pengidapnya memiliki obsesi untuk memiliki tubuh kurus selalu menganggap tubuhnya masih kurang kurus atau gemuk. Berikut merupakan beberapa gejala yang dialami oleh penderita:
- Ciri khas berat badan yang tidak normalÂ
- Merasa sangat takut jika berat badan bertambah
- Terobsesi pada berat badan atau bentuk tubuh
2. Bulimia nervosa
Bulimia nervosa adalah gangguan penyakit yang mengganggu pola makan yang ditandai dengan usaha untuk memuntahkan kembali secara terus-menerus apa yang telah dimakan sebelumnya. Bulimia nervosa yaitu sebuah kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus (Krisnani, 2017). Berikut merupakan beberapa gejala yang dialami oleh penderita Bulimia nervosa:
- Makan dalam porsi besar dalam waktu singkat (binge eating)
- Memuntahkan makanan yang telah dimakanÂ
- Menggunakan obat untuk mengeluarkan makanan yang telah dimakan (purging)
3. Gangguan makan berlebihan atau binge eating disorder
Binge eating disorder (makan berlebihan), merupakan suatu kelainan pola makan, dimana penderitanya mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang lebih besar   dari porsi orang normal, dalam kurun waktu tertentu  (Filipi, 2022). Berikut merupakan beberapa gejala yang dialami oleh penderita Binge eating disorder:
- Makan dalam jumlah besar dalam waktu singkatÂ
- Munculnya rasa bersalah setelah makan
- Tidak dapat mengontrol pola makan dengan baik
4. Gangguan asupan makan avoidant/ restriktif (ARFID)
Gangguan konsumsi makanan penghindar/restriktif (ARFID) adalah gangguan gangguan makan yang mengakibatkan kegagalan terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan kesulitan makan yang ekstrem karena memilih-milih makanan (Sinaga, 2022). Ia juga menyebutkan bahwa, perilaku menghindari makan timbul karena hal berikut:
- Tidak adanya selera ataupun gairah untuk makan
- Selektif terhadap karakteristik makanan (seperti: tekstur, bentuk, warna, dan bau)
- Timbulnya sifat cemas dan khawatir yang berlebih dengan konsekuensi makan seperti mual, muntah, alergi, ataupun sembelit.
Jenis permasalahan gangguan makan ini yan lebih rentan dialami oleh selebritis. Karena tekanan untuk mempertahankan tipe tubuh tertentu. Anoreksia nervosa adalah salah satu gangguan makan paling umum yang menyerang selebriti, ditandai dengan ketakutan akan kenaikan berat badan dan pola makan berlebihan. Selebriti seperti Mary-Kate Olsen dan Portia de Rossi. Adapula selebriti seperti Demi Lovato dan Lady Gaga telah berbicara secara terbuka tentang perjuangan mereka melawan bulimia.Â
Bulimia nervosa adalah kelainan makan umum lainnya, yang ditandai dengan makan berlebihan yang diikuti dengan perilaku buang air besar. Gangguan makan berlebihan atau Binge eating disorder juga lazim terjadi di kalangan selebriti, yang ditandai dengan seringnya makan berlebihan tanpa membuang waktu. Oprah Winfrey dan Kelly Clarkson termasuk di antara selebritas yang secara terbuka membahas perjuangan mereka melawan gangguan makan berlebihan.
Banyak faktor yang dapat berpengaruh pada permasalahan gangguan makan pada selebriti. Pengawasan terus-menerus dari media dan publik juga dapat memberikan tekanan besar pada selebriti untuk mempertahankan tipe tubuh tertentu. Tingkat stres yang tinggi dan jadwal yang padat juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan makan. Misalnya, selebriti mungkin beralih ke makanan sebagai mekanisme penanggulangan ketika menghadapi stres atau kecemasan. Selain itu, tekanan untuk mempertahankan berat badan atau penampilan tertentu untuk suatu peran juga dapat memicu gangguan makan pada selebriti.
Gangguan makan adalah kenyataan yang dialami banyak selebriti di industri hiburan. Tekanan untuk mempertahankan tipe tubuh tertentu, pengawasan terus-menerus dari media dan publik, serta tingkat stres yang tinggi semuanya dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan makan pada selebriti. Konsekuensi gangguan makan terhadap kesehatan fisik dan mental bisa sangat parah, dan juga dapat berdampak negatif pada karier dan hubungan pribadi mereka. Penting bagi selebriti untuk mencari bantuan dan dukungan jika mereka sedang berjuang melawan kelainan makan, dan bagi masyarakat untuk mempromosikan standar kecantikan yang lebih realistis.
Penting bagi kita untuk mengetahui bahwa gangguan makan adalah permasalahan untuk penyakit mental yang serius dan sering kali kita belum sepenuhnya peduli kepda lingkungan sekitar. Â Jika Anda atau seseorang yang anda kenal mengalami gejala gangguan makan, segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat karena membutuhkan perawatan dari pihak professional seperti dari ahli medis dan psikologis untuk mengubah arah kebiasaan tersebut.
Referensi
Chairani, L. (2018). Body Shame dan Gangguan Makan Kajian Meta. Buletin Psikologi, 12-27.
Filipi, H. &. (2022). Pengaruh Tingkat Stres Saat Kuliah Daring Terhadap Binge Eating Disorder. Surabaya Biomedical Journal, 2(1), 1-9.
Krisnani, H. S. (2017). GANGGUAN MAKAN ANOREXIA NERVOSA DAN BULIMIA NERVOSA PADA REMAJA. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 399-407.
Sinaga, S. W. (2022). HUBUNGAN TEKANAN TEMAN SEBAYA DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DENGAN GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA DI SMP PENGABDI SINGKAWANG. Repository POLKESYO.
Yenawati, S. (2010). GANGGUAN PSIKOSOMATIK DAN PSIKOFISIOLOGIS (ANOREXIA NERVOSA, ENURESIS, ASHMA). Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(1), 87-106.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H