Saat akhirnya tiba kembali di kos, hal pertama yang saya lakukan adalah memasukkan semua pakaian bersih ke dalam lemari. Rasanya menyenangkan melihat lemari kembali terisi dengan pakaian yang rapi dan wangi, siap dipakai kapan saja. Setelah itu, saya menyusun bahan makanan di dapur kecil kos saya. Dengan bahan masakan yang lengkap, saya tidak perlu pusing memikirkan makanan untuk beberapa hari ke depan. Semua terasa lebih ringan, baik dari segi tenaga maupun biaya. Menurut saya, kebiasaan ini adalah salah satu "life hack" yang sangat berguna untuk anak kos. Memanfaatkan waktu pulang ke rumah untuk mencuci pakaian, membawa bahan makanan, dan sekaligus mengisi ulang energi adalah cara efektif untuk meringankan beban hidup sebagai anak kos. Tidak hanya hemat waktu dan uang, tetapi juga memberi kesempatan untuk menikmati suasana rumah dan kebersamaan dengan keluarga.
Rutinitas seperti ini mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya sangat besar bagi saya. Dengan pakaian yang sudah bersih, bahan makanan yang lengkap, dan semangat baru setelah waktu berkualitas bersama keluarga, saya merasa lebih siap menghadapi minggu-minggu berikutnya di kos. Pulang ke rumah bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga menjadi momen untuk mengisi kembali kebutuhan emosional. Saya selalu merasa lebih tenang dan nyaman setelah pulang, karena rumah selalu menjadi tempat di mana segala hal terasa lebih mudah dan damai.
Sebagai anak kos, saya paham betul bahwa hidup mandiri di perantauan tidak selalu mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari keterbatasan waktu, tenaga, hingga biaya. Namun, dengan strategi yang tepat seperti ini, kehidupan di kos bisa menjadi lebih teratur dan efisien. Jadi, bagi teman-teman anak kos di luar sana, saya sangat merekomendasikan untuk mencoba cara ini. Jadikan waktu pulang ke rumah sebagai momen untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan sekaligus menikmati waktu bersama keluarga. Dengan begitu, hidup sebagai anak kos tidak akan terasa terlalu berat, dan kalian tetap bisa menjalani semuanya dengan lebih santai dan nyaman.
Kesimpulannya, menjadi anak kos adalah pengalaman yang penuh dengan pelajaran dan tantangan. Dari kebingungan memilih makanan, rasa malas mencuci, hingga keterbatasan waktu dan tenaga, semua itu menjadi bagian dari keseharian yang harus dihadapi dengan strategi yang tepat. Namun, pulang ke rumah di akhir pekan, seperti yang saya lakukan, adalah solusi yang tidak hanya meringankan beban, tetapi juga memberikan manfaat besar.
Selain bisa menyelesaikan pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian dan membawa bahan makanan, pulang ke rumah juga menjadi momen untuk merasakan kembali kehangatan keluarga dan kenyamanan rumah. Hal ini memberikan kesempatan untuk mengisi ulang energi, baik secara fisik maupun emosional, sehingga saya bisa kembali ke kos dengan semangat baru dan lebih siap menghadapi tantangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H