Namun selain sudut pandang kontruktivisme itu juga terdapat sisi kelebihan dan kekurangan dalam penerapan kontuktivisme di dalam pembelajaran, terkait dengan kelebihannya
- Guru bukan satu satunya sumber belajar, jadi dalam aliran ini guru tidak hanya memberikan materi dan kemudian diterima oleh siswa, namun murid juga harus berperan aktif dalam pembelajaran, jika hal ini diterapkan pada tingkatan paud akan mudah seperti halnya murid diminta mencocok suatu gambar dimana guru tidak hanya menjadi pemateri melaikan siswa juga ikut berperan aktif.
- Murid menjadi lebih aktif dan kreatif, dalam hal ini murid akan menjadi lebih aktif karena mampu menerima pembelajaran sesuai dengan pemahaman yang mereka dapat disekolah.
- Pembelajaran menjadi lebih bermakna, pembelajaran yang ditetapakan dialiran ini tidak hanya mendengarkan guru saja, namun juga guru diminta memberikan contoh yang sesuai dengan pengalaman pribadi sehingga lebihh mudah diterima oleh murid.
- Memiliki kebebasan dalam belajar
Selain kelebihan pastinya juga terdapat kekurangan dari aliran ini yaitu:
- Proses pembelajaran hanya dalam satu arah
- Belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan.
- Guru tidak menerapkan pengetahuannya, namun membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri
Dari ranah kelebihan dan kekurangan dari aliran kontruktivisme tetap kembali terhadap terhadap pelaku bagaimana ia menerapkan aliran aliran filsafat dalam manajemen.
 Kesimpulan
Teori konstruktivisme merupakan teori yang sudah tidak asing lagi bagi dunia pendidikan, sebelum mengetahui lebih jauh tentang teori konstruktivisme alangkah lebih baiknya di ketahui dulu konetruktivisme itu sendiri. Konstruktivisme berarti bersifat membangun. Dalam konteks filsafat pendidikan, konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H