Mohon tunggu...
Billy Valerian
Billy Valerian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Biologi dengan pribadi berkompeten yang selalu haus akan hal-hal baru. Ilmu-ilmu baru tersebut dapat dengan mudah saya serap melalui pendekatan yang sesuai dalam skenario situasi yang berbeda. Komunikasi dan berpikiran terbuka adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Optimalisasi Potensi E-Sport: Regulasi dan Perlindungan dalam Kompetisi Digital

3 Juni 2023   21:30 Diperbarui: 3 Juni 2023   21:33 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI: Ajang kompetisi e-sport bergengsi (Photo: Freepik.com)

Pemerintah sebagai pengatur regulasi dapat menjadikan e-sport sebagai olahraga yang lebih terorganisir dan diakui secara luas. Misalnya, perlu adanya standar keamanan dan kesehatan pemain, regulasi industri, dan perlindungan data pemain. 

Salah satu kejadian yang baru saja terjadi ialah Timnas Indonesia cabang e-sport Valorant memutuskan untuk mengundurkan diri dari pertandingan final SEA Games 2023 dikarenakan timnas Singapura terbukti melakukan kecurangan dengan memanfaatkan bug pada gim.

Permasalahan ini bermula akibat adanya bug pada peta permainan. Lawan (tim Singapura, red) memanfaatkan hal tersebut untuk mengalahkan tim Indonesia yang bermain secara sportif dengan cara menaruh kamera tersembunyi untuk memata-matai musuh di tempat yang tidak dapat dijangkau akibat adanya bug tersebut.

Pergerakan tim Indonesia dapat diketahui oleh lawan sehingga permainan menjadi berat sebelah. Kejanggalan ini segera terendus oleh tim Indonesia. Kecurangan dalam permainan ini membuat tim Indonesia melakukan walk out sebagai bentuk protes atas ketidakadilan tersebut. 

Terlepas dari bukti kecurangan yang terungkap, panitia SEA Games 2023 cabang olahraga e-sport Valorant memutuskan untuk tidak memberikan sanksi kepada Singapura karena dinilai sebagai pelanggaran yang ringan.

Namun, hal ini bertentangan dengan peraturan resmi dari Riot games untuk Valorant, yang menyatakan bahwa pelanggaran apa pun, termasuk bug abuse, dapat mengakibatkan sanksi seperti banned account atau larangan bermain.

Dengan adanya kecurangan yang terjadi, seharusnya pihak developer dan penyelenggara kompetisi dapat segera tanggap dalam membenahi bug tersebut dan mengesahkan peraturan yang lebih ketat sehingga tercipta keadilan. 

E-sport merupakan bentuk olahraga yang sah dan dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat. Namun, kita harus memahami dan mengatasi dampak negatif yang mungkin terjadi serta mengembangkan e-sport dengan cara yang terorganisir dan diakui secara luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun