Festival ini bisa menjadi ajang bagi seniman jalanan untuk unjuk kebolehan dalam suasana yang lebih terorganisir dan bernilai ekonomi.
Keempat, memanfaatkan teknologi dan media sosial. Pemerintah bisa membantu mempromosikan seni jalanan melalui media sosial dan platform digital.
Kalau dibuat program khusus seperti kompetisi atau showcase online, ini bisa meningkatkan eksposur seniman jalanan ke khalayak yang lebih luas, bahkan hingga ke mancanegara.
Kesimpulan
Fenomena ondel-ondel keliling, manusia silver, dan pengamen jalanan di Jakarta adalah permasalahan kompleks yang membutuhkan solusi menyeluruh.
Kalau dibiarkan tanpa pengelolaan yang baik, seni jalanan ini bisa terus mengalami degradasi nilai.
Namun, kalau diorganisir dengan strategi yang tepat, kesenian ini bisa menjadi daya tarik ekonomi yang menguntungkan, baik bagi pelaku seni maupun bagi kota itu sendiri.
Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan seni jalanan, bukan hanya dengan menertibkan, tapi juga dengan memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang.
Dengan strategi yang tepat, Jakarta bisa meniru kota-kota lain yang telah berhasil mengelola seni pertunjukan sebagai bagian dari identitas dan daya tarik wisata mereka.
Mari kita dukung upaya untuk mengangkat martabat seni jalanan Jakarta, sehingga budaya kita tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dengan lebih baik di era modern ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI