Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Masih Perlukah Delman sebagai Transportasi di Jakarta?

25 Januari 2025   19:21 Diperbarui: 28 Januari 2025   23:40 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deretan Delman sedang menunggu penumpang di depan pintu masuk Monas | Dokumentasi Pribadi/Billy Steven Kaitjily

Dalam konteks ini, Delman tidak lagi menjadi kebutuhan transportasi utama, melainkan lebih sering digunakan untuk tujuan wisata di area tertentu.

Namun, di tengah modernitas, Delman menghadapi tantangan besar. Keterbatasan ruang di jalanan kota, kemacetan, dan polusi udara menjadi tantangan nyata.

Delman, yang bergerak lambat, sering kali, dianggap menghambat arus lalu lintas di jalanan yang sudah padat.

Selain itu, preferensi masyarakat yang beralih ke transportasi modern berbasis teknologi semakin mengikis permintaan akan Delman.

Meski begitu, Delman tetap memiliki potensi sebagai bagian dari wisata budaya.

Di beberapa kota, transportasi tradisional diubah menjadi daya tarik wisata, dengan pengaturan operasional yang lebih ramah lingkungan dan berfokus pada pelestarian tradisi.

Jakarta dapat mempertimbangkan opsi serupa dengan menempatkan Delman di lokasi khusus, seperti kawasan Kota Tua atau Monas, di mana Delman dapat menjadi bagian dari pengalaman wisata, tanpa mengganggu lalu lintas utama.

Solusi bagi Pemilik Delman 

Jika akhirnya Delman dilarang beroperasi di jalanan Jakarta, nasib para pemilik Delman harus menjadi perhatian utama.

Sebagian besar pemilik Delman adalah masyarakat kecil yang menggantungkan penghasilan sehari-hari dari transportasi ini.

Pelarangan tanpa solusi yang jelas dapat memperburuk kondisi ekonomi mereka, tentu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun