Pengguna jalan yang berhenti di pinggir jalan untuk menegosiasikan harga atau menunggu pengerjaan kendaraan, sering kali, memakan badan jalan, sehingga mempersempit ruang bagi kendaraan lain yang melintas.
Dalam konteks ini, ketidaktertiban menjadi masalah utama yang perlu diatasi. Apalagi, kita tahu bahwa, kawasan Kramat Raya dan Salemba Raya merupakan jalan protokol yang memiliki lalu lintas tinggi, terutama pada jam-jam sibuk.
Kalau tidak segera ditangani, maka situasi ini dapat memperburuk masalah kemacetan yang sudah menjadi persoalan kronis di Jakarta.
Solusi Penataan dan Pengelolaan Kawasan
Lalu, bagaimana solusi untuk permasalah ini?
Untuk mengatasi persoalan ini, tentu diperlukan langkah-langkah strategis yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, dinas perhubungan, hingga masyarakat setempat.
Berikut ini adalah beberapa solusi yang mungkin dapat dipertimbangkan pemerintah Jakarta:
Pertama, penyediaan lokasi khusus untuk pengusaha cat duco. Pemerintah dapat menyediakan area khusus bagi para pengusaha cat duco untuk menjalankan usahanya secara lebih terorganisir.
Lokasi ini, dapat berupa kios-kios di kawasan tertentu yang strategis, tapi tidak mengganggu arus lalu lintas.Dengan adanya lokasi khusus, para pengusaha tetap dapat menjalankan usahanya tanpa merusak estetika kota atau membahayakan pengguna jalan.
Kedua, penegakan aturan dan edukasi kepada pengusaha. Dinas terkait, seperti Satpol PP atau Dinas Perhubungan, perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan terkait penggunaan ruang publik.
Selain itu, edukasi kepada para pengusaha cat duco tentang pentingnya menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan raya, juga menjadi langkah yang tidak kalah penting.
Ketiga, peningkatan kolaborasi antara pemerintah dan warga. Pemerintah dapat bekerja sama dengan komunitas lokal untuk mencari solusi bersama yang menguntungkan semua pihak.