Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tak Takut Bodoh, Tak Takut Gagal: Seni Bertumbuh dalam Hidup

20 Januari 2025   07:38 Diperbarui: 20 Januari 2025   07:38 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya, belajar sepeda adalah hal yang mustahil, bahkan menakutkan. Tapi, apa yang terjadi setelah beberapa waktu?

Ya, betul kita akhirnya bisa mengayuh tanpa jatuh, bahkan melaju kencang tanpa ragu.

Begitu juga dengan belajar hal baru lainnya---pada awalnya sulit, tapi jika kita terus mencoba, akhirnya hal yang terasa asing itu menjadi bagian dari diri kita.

Namun, ada satu hal yang sering kali menghalangi kita untuk terus belajar: rasa takut terlihat bodoh.

Kita hidup di dunia yang cenderung memuja kepintaran, keahlian, dan pencapaian. Orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi yang paling tahu, paling ahli, paling sempurna.

Di tengah-tengah itu, ada tekanan besar untuk selalu terlihat super (pintar) , selalu tahu apa yang harus dilakukan, selalu punya jawaban atas segala pertanyaan.

Tapi, apa yang terjadi jika kita terlalu sibuk menjaga citra itu? Ya, kita berhenti belajar.

Ada keindahan dalam menjadi "orang bodoh." Bukan dalam artian benar-benar tidak tahu apa-apa, tapi dalam keberanian untuk mengakui bahwa kita tidak tahu.

Ketika kita berani menjadi orang yang tidak tahu di ruangan penuh orang pintar, kita membuka diri untuk belajar.

Ketika kita berhenti berpura-pura tahu segalanya, kita memberi ruang bagi pengetahuan baru untuk masuk.

Saya pernah mendengar sebuah analogi menarik tentang belajar. Bayangkan pikiran kita seperti gelas kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun