Pada pelaksanaan perdana MBG di Ambon, menu yang disajikan mencerminkan kekayaan hasil laut Maluku.
Para siswa menikmati nasi yang dilengkapi dengan sepotong ikan cakalang, tahu goreng, sayur jagung buncis, dan potongan semangka sebagai pencuci mulut.
Makanan tersebut dihidangkan menggunakan nampan stainless steel, dengan air mineral 200 mililiter sebagai pelengkap.
Koordinasi dan Tantangan Logistik di Maluku
Di Provinsi Maluku, pelaksanaan MBG dikoordinasikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dengan dukungan dari TNI Angkatan Darat.
Mayoritas menu makanan untuk program ini dimasak di dapur yang dibangun di satuan-satuan milik Komando Daerah Militer (Kodam) XV/Pattimura. Setelah selesai dimasak, makanan kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah.
BGN menetapkan harga menu MBG sebesar Rp 10.000 per porsi, namun anggaran disesuaikan menjadi Rp 11.000 untuk memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi makanan yang disajikan.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga memastikan kualitas nutrisi yang diterima siswa.
Meskipun pelaksanaan hari pertama program MBG di Ambon berjalan lancar, tantangan tetap ada, terutama dalam aspek logistik.
Perhatian khusus diperlukan untuk memastikan distribusi makanan tepat waktu, terutama di wilayah terpencil yang sulit dijangkau.
DPRD Provinsi Maluku menegaskan pentingnya pengawasan ketat agar program ini berjalan dengan baik dan tidak mengalami kendala di kemudian hari, mengingat dampaknya yang signifikan bagi masa depan generasi muda.