Inisiatif untuk mengolah sampah ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi.
Jika pengolahan sampah ini dilakukan secara massal, maka akan ada lebih sedikit sampah yang menumpuk di TPA dan menyumbat saluran air, sehingga risiko banjir dapat berkurang.
Menggalang Kesadaran dan Kepedulian Warga Jakarta akan Lingkungan
Pada dasarnya, pengelolaan sampah yang baik tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat itu sendiri.
Di musim hujan, risiko penyakit menular yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor, seperti demam berdarah, diare, dan leptospirosis, cenderung meningkat.
Genangan air yang disebabkan oleh sumbatan sampah merupakan tempat yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus demam berdarah.
Selain itu, banjir yang terjadi akibat penumpukan sampah di saluran air, sering kali, menimbulkan air kotor yang dapat menyebabkan infeksi kulit dan penyakit pencernaan.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang benar menjadi upaya penting untuk menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Langkah kecil dari setiap rumah tangga, jika dilakukan secara konsisten, akan berdampak besar dalam mengurangi risiko penyakit menular di lingkungan perkotaan yang padat penduduk seperti Jakarta.
Untuk menciptakan kota yang bersih dan sehat, tentu saja diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah DKI Jakarta sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mengurai masalah banjir dan sampah.
Mulai dari memperbanyak tempat penampungan sampah, memperbanyak waduk, menjaga tinggi muka air (TMA) di Pintu Air, memastikan pompa bekerja dengan baik, memperbaiki drainase, dan mengadakan sosialisasi tentang pentingnya kebersihan lingkungan.