Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pengelolaan Sampah dari Rumah, Kunci Pencegahan Banjir di Jakarta

13 November 2024   18:44 Diperbarui: 14 November 2024   10:47 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Petugas Sudin Bina Marga saat memeriksa pompa air di Underpass Senen, Jakarta Pusat | Sumber: Kompas.com/Shela Octavia

Dengan mengurangi produksi sampah dari rumah, kita ikut berkontribusi dalam menjaga kelancaran saluran air dan mencegah potensi banjir.

Kedua, pilah sampah dengan tepat. Selain mengurangi jumlah sampah, kita juga perlu memilah sampah dengan benar.

Pemilahan sampah bertujuan agar sampah-sampah yang masih dapat didaur ulang tidak bercampur dengan sampah organik yang mudah terurai.

Dengan memilah sampah di rumah, kita tengah membantu mempermudah proses daur ulang, sekaligus mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Ada beberapa kategori pemilahan sampah yang dapat kita terapkan, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah berbahaya.

Sampah organik, seperti sisa makanan dan daun kering, dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik seperti botol plastik dan kertas dapat didaur ulang.

Sedangkan, sampah berbahaya seperti baterai dan obat-obatan, sebaiknya dibuang dengan hati-hati dan tidak disatukan dengan jenis sampah lain.

Dengan memilah sampah dari rumah, kita tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga meminimalkan risiko sampah menyumbat saluran air yang dapat memperparah banjir.

Ketiga, olah sampah menjadi barang berguna. Langkah terakhir dalam upaya pencegahan banjir dan penyakit di musim hujan adalah mengolah sampah menjadi barang berguna.

Sampah yang telah dipilah dapat diolah menjadi produk yang bernilai guna atau bahkan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Misalnya, sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang berguna untuk menyuburkan tanaman di rumah atau lingkungan sekitar. Sampah anorganik, seperti botol plastik dan kaleng, dapat didaur ulang menjadi produk kerajinan atau dijual ke pusat daur ulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun