Selain berfungsi sebagai pengingat simbolis bagi masyarakat akan pentingnya konservasi energi, kegiatan ini juga diharapkan menginspirasi perubahan pola hidup yang lebih berkelanjutan.
Mengapa pemadaman serentak ini dianggap penting? Secara sederhana, kebijakan ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang menjadi kontributor utama emisi GRK.
Selain itu, pemadaman listrik di beberapa area strategis, seperti gedung pemerintahan, pusat perbelanjaan, dan tempat umum lainnya, menyoroti urgensi penghematan energi pada sektor-sektor dengan konsumsi besar.
Pemprov DKI Jakarta juga ingin menunjukkan kepada publik bahwa perubahan kecil, seperti memadamkan lampu selama 60 menit (1 jam), jika dilakukan bersama-sama, bisa menghasilkan penghematan energi yang signifikan.
Manfaat Positif dari Pemadaman Listrik Serentak
Lalu, apa saja manfaat positif dari pemadaman listrik serentak ini? Berdasarkan data dari pelaksanaan tahun sebelumnya pada 29 Juni 2024, kebijakan pemadaman listrik ini berhasil menghemat energi sebesar 69 MWh, dengan penghematan biaya mencapai Rp 100,3 juta.
Selain itu, dampaknya pada lingkungan juga tercermin dari penurunan emisi GRK sebanyak 59,03 ton CO2 ekuivalen.
Angka-angka ini memberikan gambaran yang jelas bahwa pemadaman listrik terkoordinasi dapat menghasilkan manfaat nyata dalam hal pengurangan konsumsi energi dan penurunan emisi.
Secara tidak langsung, kebijakan ini juga berfungsi sebagai edukasi publik, yang mengingatkan masyarakat bahwa setiap tindakan kecil dalam penggunaan energi berdampak besar pada lingkungan.
Dengan menyentuh berbagai sektor, dari gedung pemerintahan hingga sektor swasta seperti pusat perbelanjaan dan hotel, kebijakan ini mendorong masyarakat untuk lebih sadar dalam penggunaan energi sehari-hari.
Dalam jangka panjang, jika pemadaman listrik serentak ini terus dilakukan secara berkala, kesadaran masyarakat akan pentingnya penghematan energi dapat meningkat, dan diharapkan menjadi budaya yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya berdampak positif pada penghematan energi dan pengurangan emisi, kebijakan ini juga mengarahkan masyarakat untuk berkontribusi pada pencapaian target iklim yang telah ditetapkan, baik pada tingkat nasional maupun global.