Sinergi ini dapat mencakup langkah-langkah seperti peningkatan literasi digital di sekolah, pengembangan aplikasi khusus yang dapat memblokir situs berbahaya, serta kolaborasi dengan perusahaan penyedia internet dalam menutup akses menuju situs judi online.
Kerja sama ini juga memungkinkan pemerintah untuk lebih cepat mendeteksi perubahan dalam modus operandi judi online yang berusaha menargetkan anak-anak, sehingga langkah antisipasi dapat lebih cepat dilakukan.
Penutup
Sebagai penutup, ancaman judi online terhadap anak di bawah umur merupakan fenomena yang kompleks dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak.
Kemudahan akses internet dan kurangnya pengawasan dari orang tua telah menjadikan anak-anak sasaran empuk bagi judi online.
Ditambah lagi, daya tarik judi yang menawarkan hadiah menarik dan pengalaman bermain yang menyenangkan membuat anak-anak dengan mudah terjerat dalam bahaya ini.
Pemprov DKJ, melalui Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Dinas PPAPP, harus berupaya keras melalui berbagai kebijakan dan regulasi, pembentukan Satgas khusus, serta sosialisasi yang terus digalakkan.
Meskipun demikian, peran serta masyarakat, terutama orang tua, sangat penting dalam mendukung langkah pemerintah.
Melalui sinergi lintas sektor dan peningkatan pemahaman orang tua mengenai dunia digital, diharapkan fenomena judi online di kalangan anak-anak dapat diminimalisasi dan generasi muda Indonesia dapat terlindungi dari ancaman yang membahayakan masa depan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H