Sayangnya, mudahnya akses internet yang disertai dengan minimnya pengawasan memudahkan anak-anak menjelajahi situs-situs berbahaya, termasuk judi online.
Bagi anak-anak yang belum memiliki pemahaman menyeluruh tentang risiko dunia maya, ini menjadi pintu masuk yang berbahaya.
Peran orang tua sebagai pengawas utama kerap tidak maksimal, baik karena keterbatasan waktu, maupun kurangnya pengetahuan.
Kesibukan orang tua membuat pengawasan terhadap anak sering kali terbengkalai, terutama dalam dunia daring.
Saat anak-anak mulai mengenal gawai tanpa batasan, mereka pun memiliki potensi terjerat oleh situs-situs berisiko seperti judi online.
Kurangnya Pemahaman Orang Tua terhadap Dunia Digital
Meskipun penggunaan gawai pada anak semakin umum, tidak semua orang tua memahami cara melindungi anak mereka di dunia digital.
Banyak orang tua masih belum mengetahui langkah-langkah dasar seperti mengaktifkan fitur parental kontrol, mengenalkan etika digital, atau bahkan mengenali situs-situs berbahaya.
Minimnya pengetahuan ini membuat anak-anak rentan terhadap berbagai bentuk eksploitasi, termasuk permainan judi online.
Kecenderungan ini diperburuk dengan sikap permisif atau kurang peduli dari sebagian orang tua yang menganggap bahwa, judi online tidak akan menjadi ancaman serius bagi anak mereka.
Hal ini memperbesar kemungkinan anak untuk terpapar atau bahkan kecanduan terhadap judi online, tanpa orang tua menyadari dampak jangka panjangnya.
Daya Tarik Judi Online bagi Anak-anak
Judi online sering kali tampil dalam bentuk permainan yang menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak cenderung melihatnya sebagai hiburan semata.