Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta, belakangan ini menjadi topik perbincangan yang cukup hangat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menjelaskan kalau suhu terik ini disebabkan musim kemarau yang sedang berlangsung, serta minimnya pembentukan awan pada siang hari, terutama di daerah-daerah seperti Jawa, Nusa Tenggara, dan sebagian wilayah Sumatera dan Sulawesi.
Hal ini menyebabkan peningkatan suhu yang terasa sangat terik, khususnya di luar ruangan. Cuaca ekstrem ini, tentu saja, tidak hanya berdampak pada manusia, tetapi juga memiliki efek serius terhadap tumbuh-tumbuhan di Jakarta.
Ketika saya menyusuri Jalan Taman Aries, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, saya dikejutkan dengan pemandangan pohon bambu yang sudah mengering di pinggir jalan tol.
Tentu saja, bukan hanya di Jakarta Barat saja pohon mengering, tapi juga di wilayah Pluit, Jakarta Utara.
Sebagai salah satu elemen penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem kota, kesehatan dan kelestarian tumbuh-tumbuhan harus menjadi perhatian utama pemerintah daerah dalam menyikapi fenomena cuaca yang tidak biasa ini.
Dalam tulisan ini kita akan membahas tiga tema utama yang penting dalam menghadapi cuaca panas ekstrem di Jakarta, terutama dalam konteks sektor tumbuhan: dampak cuaca panas ekstrem pada Tumbuhan di Jakarta, langkah pemerintah daerah dalam mengatasi dampak cuaca ekstrem, solusi berkelanjutan untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem pada tumbuhan di Jakarta.
Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Tumbuhan
Fenomena cuaca panas yang melanda Jakarta telah memunculkan kekhawatiran terhadap kesehatan tumbuh-tumbuhan, baik di lahan terbuka, taman kota, maupun di sepanjang jalan-jalan protokol.
Salah satu contoh yang sangat jelas terlihat adalah mengeringnya pohon bambu di pinggiran jalan tol akibat paparan sinar matahari yang terlalu lama tanpa adanya penghalang awan.
Tumbuhan sangat bergantung pada keseimbangan suhu dan kelembaban untuk menjalankan proses fotosintesis, metabolisme, serta menjaga kelangsungan hidupnya.