Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024

Berbagi opini seputar Sustainable Development Goals (SDGs) terutama yang terpantau di Jakarta. Melalui opini yang dituangkan, saya mengajak pembaca untuk lebih memahami dan menyadari konsep keberlanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Maluku sebagai Pusat Ekonomi Baru di Indonesia Timur

15 Oktober 2024   21:54 Diperbarui: 16 Oktober 2024   10:59 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Proses panen ikan kuwe di Teluk Sawai, Kabupaten Maluku Tengah | Sumber: Dok. Kompas.id/DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN MALUKU 

Kurangnya infrastruktur jalan, pelabuhan, dan bandara yang memadai menghambat arus barang dan orang, serta membatasi perkembangan ekonomi lokal.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan program pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam mempercepat pembangunan di wilayah timur, termasuk Maluku.

Pembangunan jalan, jembatan, serta pengembangan pelabuhan dan bandara merupakan langkah penting untuk meningkatkan konektivitas antarpulau di Maluku dan dengan wilayah lain di Indonesia.

Selain infrastruktur transportasi, pembangunan infrastruktur digital juga menjadi kunci.

Akses internet yang masih terbatas di beberapa wilayah Maluku menghambat perkembangan ekonomi digital dan inovasi di sektor-sektor kreatif.

Dalam era digital ini, internet cepat dan terjangkau merupakan kebutuhan dasar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama bagi pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) yang semakin tergantung pada teknologi.

Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Faktor lain yang tak kalah penting dalam menjadikan Maluku sebagai pusat ekonomi baru adalah pemberdayaan sumber daya manusia (SDM).

Pendidikan dan pelatihan keterampilan menjadi kunci agar masyarakat Maluku dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi daerahnya.

Selama ini, masih banyak tenaga kerja dari luar Maluku yang mendominasi sektor-sektor strategis di wilayah ini, karena keterbatasan kemampuan tenaga kerja lokal.

Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan, baik di sektor formal maupun informal.

Program-program pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar, seperti pelatihan di bidang perikanan, pariwisata, pertambangan, dan industri pengolahan, sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas SDM lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun