Pernahkah tanpa sadar kita menggigit jari atau menggaruk wajah? Kedua hal ini sering dilakukan secara tidak sengaja dan baru disadari beberapa saat setelah melakukannya.
Kebiasaan seperti ini haruslah dihindari karena bisa menjadi salah satu penyebab berbagai masalah kesehatan tubuh dan kulit.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali lupa bahwa kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan masih memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan.
Kebersihan tangan bukan hanya soal kebiasaan lama, tetapi merupakan garis pertahanan pertama dalam mencegah berbagai penyakit.
Mari kita lihat lebih dekat mengapa tangan yang bersih masih penting hingga hari ini, dengan fokus pada tiga aspek utama.
Pencegahan Penyebaran Penyakit Menular
Tangan kita adalah salah satu media utama penyebaran kuman, virus, dan bakteri. Dari menyentuh gagang pintu, permukaan meja, hingga berjabat tangan dengan orang lain, kita tanpa sadar membawa berbagai mikroorganisme berbahaya.
Ketika tangan kita kotor, kuman-kuman ini dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, atau mata.
Beberapa penyakit menular, seperti flu, diare, hingga infeksi saluran pernapasan, sering kali menyebar melalui kontak tangan yang terkontaminasi.
Mencuci tangan dengan sabun selama setidaknya 20 detik dapat menghilangkan sebagian besar kuman yang ada di tangan kita.
WHO melaporkan bahwa praktik mencuci tangan yang baik dapat mengurangi risiko terkena penyakit diare hingga 40% dan infeksi pernapasan sebesar 20%.
Bayangkan, jika setiap orang lebih disiplin dalam mencuci tangan sebelum makan atau setelah menggunakan toilet, betapa besar dampaknya dalam mencegah penyebaran penyakit menular, terutama di tempat-tempat umum seperti sekolah, kantor, dan transportasi umum.
Kebiasaan mencuci tangan bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi orang lain di sekitar kita.
Kebersihan Tangan di Dunia Medis
Di sektor medis, kebersihan tangan bukan hanya anjuran, melainkan keharusan. Petugas medis seperti dokter dan perawat diwajibkan mencuci tangan secara rutin sebelum dan sesudah berinteraksi dengan pasien.
Praktik ini bertujuan untuk mencegah infeksi silang dan menjaga agar pasien tidak terpapar bakteri atau virus yang dapat memperburuk kondisi mereka.
Sejarah mencatat bahwa praktik cuci tangan di dunia medis memberikan dampak besar terhadap angka kematian pasien.
Pada pertengahan abad ke-19, Ignaz Semmelweis, seorang dokter asal Hungaria, menemukan bahwa mencuci tangan sebelum menangani ibu yang melahirkan mampu mengurangi angka kematian akibat infeksi.
Sebelum itu, banyak ibu yang meninggal karena infeksi pasca melahirkan akibat kebersihan yang buruk di kalangan tenaga medis.
Meskipun teknologi di bidang kesehatan terus berkembang, kebiasaan sederhana ini tetap relevan dan dianggap sebagai bagian integral dari standar keamanan medis.
Di rumah sakit, di mana banyak patogen berbahaya dapat tersebar dengan cepat, kebersihan tangan menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga kesehatan pasien dan tenaga medis.
Panduan Praktis Mencuci Tangan yang Baik
Sering kali, orang mencuci tangan hanya dengan air, atau tidak melakukannya dengan cukup lama. Namun, mencuci tangan yang benar memerlukan teknik yang baik agar benar-benar efektif dalam menghilangkan kuman.
Berikut ini adalah beberapa panduan praktis untuk mencuci tangan dengan benar.
Pertama, gunakan sabun. Air saja tidak cukup untuk membersihkan tangan secara menyeluruh. Sabun berfungsi untuk memecah minyak dan kotoran yang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi kuman.
Kedua, gosok tangan selama 20 detik. Pastikan untuk menggosok seluruh bagian tangan, termasuk punggung tangan, sela-sela jari, dan di bawah kuku. Banyak kuman dapat bersembunyi di area-area ini jika tidak dibersihkan dengan baik.
Ketiga, bilas dengan air bersih. Setelah menggosok tangan dengan sabun, bilaslah tangan dengan air bersih yang mengalir hingga semua sabun hilang.
Keempat, keringkan tangan dengan handuk bersih atau tisu. Mengeringkan tangan dengan benar juga penting, karena kuman lebih mudah menempel pada tangan yang basah.
Jika air dan sabun tidak tersedia, hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60% alkohol bisa menjadi alternatif.
Namun, sabun dan air tetap menjadi pilihan terbaik, terutama jika tangan tampak kotor secara fisik. Demikian beberapa Langkah sederhana mencuci tangan.
Penutup
Meskipun kita hidup di era modern dengan berbagai kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, pentingnya mencuci tangan tidak pernah usang.
Kebersihan tangan adalah salah satu cara paling efektif dan mudah untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyakit menular. Terlebih lagi di dunia medis, kebersihan tangan telah terbukti menyelamatkan nyawa.
Dengan mengikuti panduan mencuci tangan yang benar, maka kita bisa berperan aktif dalam menjaga kesehatan diri dan masyarakat sekitar.
Ingatlah, tangan yang bersih adalah langkah kecil yang berdampak besar pada kehidupan kita di masa depan.
Selamat memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia, 15 Oktober 2024, mari tingkatkan kesadaran untuk menjaga kebersihannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H