Alih-alih melihat minimalisme sebagai upaya untuk membuang barang-barang, lihatlah sebagai cara untuk mempertahankan hal-hal yang benar-benar membawa kebahagiaan dalam hidup Anda.
Kedua, mulai dari ruang yang kecil. Anda tidak perlu langsung melakukan transformasi besar-besaran. Mulailah dari satu ruangan atau bahkan satu laci di rumah Anda.
Dengan memulai dari hal yang kecil, Anda dapat merasakan manfaat dari hidup minimalis tanpa merasa kewalahan.
Ketiga, evaluasi kebiasaan belanja. Sebelum membeli barang baru, tanyakan pada diri Anda apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya sekadar keinginan.
Menerapkan prinsip minimalis juga berarti belajar untuk lebih bijak dalam berbelanja, sehingga lebih banyak uang digunakan untuk menabung.
Keempat, sadari pentingnya ruang. Hidup minimalis tidak hanya tentang memiliki sedikit barang, tetapi juga tentang menciptakan ruang yang fungsional dan menenangkan.
Dengan menciptakan ruang yang lapang dan tertata, Anda dapat menikmati manfaat dari suasana yang lebih damai dan nyaman.
Penutup
Hidup minimalis ala Jepang memang menawarkan banyak manfaat, baik dari segi kesehatan mental, emosional, maupun finansial.
Namun, menerapkannya di luar budaya Jepang memang tidak selalu mudah. Dengan budaya konsumerisme yang kuat, keterikatan emosional pada barang, dan perbedaan lingkungan, banyak orang merasa kesulitan untuk benar-benar menjalani gaya hidup ini.
Meskipun begitu, dengan kesadaran, pola pikir yang tepat, dan upaya bertahap, siapa pun dapat mulai menjalani hidup yang lebih minimalis dan menemukan kedamaian dalam kesederhanaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H